Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatatkan kinerja penjualan yang positif pada kuartal I-2020 silam, namun PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menghadapi tantangan yang cukup berat.
Sebagai gambaran, sepanjang kuartal I-2020 SMGR telah menjual 9,36 juta ton semen, naik 7.04% secara year-on-year (Yoy).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto, menilai, prospek emiten pelat merah ini masih cukup menantang. Sebab, penyebaran virus corona (Covid-19) berpotensi menurunkan minat masyarakat untuk membeli properti.
Baca Juga: Penjualan Semen Indonesia (SMGR) di kuartal I-2020 tembus 9,36 juta ton
Dalam kondisi seperti ini pun pelaku bisnis properti pun bisa mengurangi ekspansi/produksi mereka sehingga kebutuhan semen semakin tergerus.
“Ini menjadi tekanan bagi SMGR,” ujar William saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/4).
Senada, Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin, menilai, dalam kondisi saat ini banyak proyek properti dan infrastruktur yang kemungkinan besar akan tertunda, sehingga akan mengurangi permintaan semen.
“Kami merevisi estimasi volume penjualan, dan saat ini kami memperkirakan total volume penjualan semen SMGR secara konsolidasian turun menjadi sekitar -0,7% secara year-on-year (YoY) pada akhir 2020,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (22/4).
Baca Juga: Saat bursa Asia memerah, IHSG menghijau 0,55% di sesi pertama Rabu (22/4)
Sebagai pengingat, tahun lalu emiten konstituen Indeks Kompas100 ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 2.39 triliun atau turun 22,3% dari laba bersih tahun 2018 yang mencapai Rp 3.08 triliun.
Dari sisi top line, SMGR membukukan pendapatan sebesar Rp 40.36 triliun atau naik 31,55% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya
Baca Juga: Jelang Ramadan dan Lebaran 2020, begini prospek emiten retail
Mimi merekomendasikan buy saham SMGR dengan target harga Rp 9.400 per saham. Sementara William merekomendasikan investor untuk wait and see saham SMGR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News