kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja Sejumlah Emiten Restoran Naik, Mana yang Sahamnya Menarik?


Sabtu, 26 November 2022 / 21:35 WIB
Kinerja Sejumlah Emiten Restoran Naik, Mana yang Sahamnya Menarik?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten restoran cukup sedap hingga kuartal III-2022. Sejumlah emiten di bisnis jasa konsumen food and beverage (F&B) ini sukses mendongkrak penjualan, sekaligus membalikkan rugi menjadi laba.

Contohnya, tengok saja PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang meraup penjualan senilai Rp 2,45 triliun hingga akhir September 2022, melonjak 48,48% secara tahunan (year on year/YoY). Raihan ini membuat MAPB membalikkan kinerja dari sisi bottom line.

Emiten yang mengelola gerai dengan merek ternama seperti Starbucks, Subway, Genki Sushi, Krispy Kreme, dan Pizza Marzano ini meraih laba bersih sebesar Rp 106,81 miliar. Lebih baik dibanding rugi Rp 74,03 miliar pada kuartal III-2021.

Kinerja PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) juga tak kalah sedap. ENAK mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 932,21 miliar atau naik 85,82% dibandingkan posisi per kuartal III-2021.

Baca Juga: Emiten Ini Akan Bayar Dividen Interim Rp 2,63 T, Ini jadwal & Rekomendasi Analis

Bottom line pemilik gerai Raa Cha, Gokana, Chopstix, dan Monsieur Spoon ini juga berbalik positif. Dari rugi Rp 39,55 miliar per kuartal III-2021, menjadi laba periode berjalan sebesar Rp 46,59 miliar.

Kinerja emiten pengelola gerai CFC, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) juga menanjak. Pendapatan PTSP meningkat 41,95% menjadi Rp 413,68 miliar. PTSP berbalik meraih laba bersih Rp 5,27 miliar dari rugi Rp 22,97 miliar per September 2021.

Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim melihat kinerja positif emiten restoran menggambarkan pemulihan konsumsi dan aktivitas ekonomi. Strategi ekspansi yang tetap dijalankan sejumlah emiten selama pandemi mampu menangkap peluang dari pelonggaran mobilitas masyarakat.

"Hingga akhir tahun ini masih memiliki prospek yang bagus. Apalagi memanfaatkan momentum libur natal dan tahun baru, dimana daya beli masyarakat berpotensi meningkat," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (23/11).

Selain momentum natal dan tahun baru, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menyoroti kabar kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 10% yang bisa menjaga daya beli masyarakat untuk konsumsi. 

"Ini bisa jadi sentimen positif untuk saham-saham consumer goods dan restoran," sebut Yaki.

Sayangnya, ada catatan dibalik sedapnya kinerja keuangan emiten restoran. Hasil positif pada penjualan dan laba belum secara signifikan mendongkrak gerak sahamnya.

Misalnya saja PTSP yang secara year to date (YTD) masih memerah 49,29%. Pada perdagangan Rabu (23/11) ini, saham PTSP ambles 3,01% ke harga Rp 3.550.

Gerak saham ENAK juga sedang tidak sedap. Setelah melonjak tinggi, laju saham ENAK tengah berada di jalur merah. Hari ini, turun 0,29% ke harga Rp 1.735, mengakumulasi penurunan 8,68% dalam sebulan.

Saham emiten restoran lain yang terus merosot adalah pengelola gerai Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). Nasib serupa dialami oleh Pemegang lisensi KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).

Berbeda nasib dengan MAPB yang masih betah melaju di jalur hijau. Saham MAPB menguat 13,04% sejak awal tahun 2022. Hingga penutupan pasar hari ini, MAPB menguat 0,55% ke harga Rp 1.820.

Baca Juga: Persaingan Kian Ketat, Simak Rekomendasi Saham Telkom Indonesia (TLKM)

Kondisi ini menggambarkan bahwa investor tak hanya memperhatikan pertumbuhan kinerja keuangan. Lukman bilang, investor juga fokus mencermati pergerakan saham, dan akan lebih selektif terhadap likuiditas dan volatilitasnya.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menambahkan, gerak saham di sub-sektor ini belum terpapar katalis positif yang signifikan. Sehingga mayoritas harga sahamnya konsolidasi cenderung melemah.

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih wait and see terhadap dinamika makro ekonomi, efek inflasi, hingga kekhawatiran lonjakan kasus covid-19. 

"Untuk jangka menengah masih menarik, jangka pendek masih wait and see," ujar Cheryl. 

Saran Cheryl, pelaku pasar bisa melakukan hold dalam satu sampai dua pekan ke depan. Saham yang bisa dipilih adalah MAPB dengan target harga Rp 1.850, PZZA target harga Rp 535, ENAK untuk target Rp 1.760 dan FAST dengan target Rp 890.

Sedangkan Yaki memilih saham MAPB dan PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) yang bisa dilirik untuk trading buy. MAPB masih berpotensi bullish selama masih kokoh di atas level Rp 1.750, dengan target terdekat di Rp 1.950.

Sedangkan RAFI masih sideways di area support. Target terdekat ada di level Rp 160 - Rp 164. Selain itu, Yaki mengingatkan, jika saham ENAK turun di bawah Rp 1.700, maka berpotensi terseret lebih dalam hingga ke level Rp 1.580.

Sementara itu, Lukman menyarankan wait and see terlebih dulu untuk mengoleksi saham emiten restoran. 

"Ada kekhawatiran inflasi dan pelemahan ekonomi global serta kenaikan harga bahan baku," tandas Lukman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×