kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.195   54,43   0,76%
  • KOMPAS100 1.105   10,17   0,93%
  • LQ45 876   9,53   1,10%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 447   4,91   1,11%
  • IDXHIDIV20 539   4,62   0,86%
  • IDX80 127   1,20   0,96%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,27   0,86%

Kinerja reksadana saham masih loyo


Kamis, 12 Desember 2013 / 09:42 WIB
Kinerja reksadana saham masih loyo
ILUSTRASI. Uang Rupiah.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Menjelang akhir tahun, kinerja reksadana saham belum juga menorehkan kinerja positif. Berdasarkan data PT Infovesta Utama, per akhir November 2013, rata-rata kinerja reksadana saham minus 3,79% sejak akhir 2012.

Pencapaian ini lebih buruk ketimbang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode sama yang tercatat minus 1,40%. Hingga 10 Desember 2013 pun, rata-rata kinerja reksadana saham masih minus 3,2%.

Pratama Equity milik PT Pratama Capital Assets Management berada di urutan teratas dengan imbal hasil 23,77%, per akhir November 2013. Posisi kedua ditempati oleh Grow 2 Prosper besutan PT Corfina Capital dengan imbal hasil sebesar 17,96%. Adapun, Pratama Saham yang juga milikPratama Capital berada di tempat ketiga dengan return sebesar 17,04%.

Iwan Triadji, Fund Manager PT Corfina Capital Asset Management menuturkan, produk Grow 2 Prosper lebih banyak ditempatkan pada saham sektor keuangan. Selebihnya, aset dasar produk ini tersebar merata ke saham sektor konsumsi, telekomunikasi, pertambangan dan energi serta otomotif. Ke depan, Corfina akan mengurangi bobot aset pada saham perbankan dan keuangan seiring tren kenaikan tingkat suku bunga. "Ini untuk mengurangi risiko," ujar Iwan.

Sementara, pada reksadana saham dengan kinerja terendah, return reksadana BNI-AM Dana Berimbang milik PT BNI Asset Management mencetak minus terbesar yakni 15,32%. Adapun, return reksadana Mega Asset Maxima besutan PT  Mega Asset Management tercatat minus 14,98%.

Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito bilang, reksadana saham masih berpotensi membukukan kinerja positif di akhir tahun. Sebab, secara historis, aksi window dressing atau memperbaiki kinerja portofolio saham pada akhir tahun, akan mengangkat kinerja reksadana saham. Aksi beli saham-saham bluechips akan mengerek IHSG terkerek dan kinerja reksadana saham pun ikut terangkat.

Parto menyarankan, investor dengan horizon jangka pendek, agar masuk saat ini dan keluar pada Januari 2014. Sebab pada bulan Januari dan Februari 2014, kondisi pasar diperkirakan kembali bergejolak lantaran isu pemangkasan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) dan plafon utang

Amerika Serikat (AS).  Sementara, bagi investor jangka panjang direkomendasikan masuk dan tetap bertahan. Parto menduga ada perbaikan pada semester II-2014 pasca pemilihan umum (pemilu). 
             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×