kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Reksadana Pasar Uang Berpotensi Kembali Meningkat


Minggu, 20 Maret 2022 / 16:44 WIB
Kinerja Reksadana Pasar Uang Berpotensi Kembali Meningkat
ILUSTRASI. Pamor reksadana pasar uang masih gemilang di tengah potensi kenaikan suku bunga.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor reksadana pasar uang masih gemilang di tengah potensi kenaikan suku bunga. Reksadana pasar uang disukai sebagai alternatif tabungan di tengah suku bunga yang masih rendah dan likuiditas yang tinggi.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksadana pasar uang akan terus bertambah sebagai alternatif tabungan masyarakat. "Di beberapa agen penjual, reksadana pasar uang dapat dicairkan secara realtime. Ini akan menggeser pola penyimpanan uang masyarakat," ucap Wawan.

Wawan mengatakan reksadana pasar uang pada Februari menjadi salah satu reksadana dengan dana kelolaan yang meningkat akibat investor baru. Dia melihat, prospek reksadana pasar uang akan bergantung pada kenaikan suku bunga dan bertambahnya investor pemula yang umumya masuk ke reksadana jenis ini.

Baca Juga: Bankir Masih Menahan Suku Bunga Deposito

Sementara, Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki mengatakan bahwa reksadana pasar uang merupakan salah satu reksadana yang paling likuid. Biasanya pembayaran redemption reksadana pasar uang bisa diselesaikan lebih cepat daripada reksadana jenis lain.

"Untuk return reksadana pasar uang di reksadana Sucor AM yang sudah berjalan sekitar 4,5%-5,5% net per tahun. Kami akan mencoba melihat perkembangan suku bunga, rate deposito serta yield obligasi untuk disesuaikan dengan return dari reksadana pasar uang. Yang pasti akan lebih menarik jika dibandingkan dengan rate deposito," ujar Gama.

Gama mengatakan, meskipun suku bunga acuan berpotensi naik dalam kurun waktu pendek hingga menengah, kemungkinan tingkat imbal hasil reksadana pasar uang akan bertahan di level yang sama pada saat ini, plus minus 15 bps per tahun.

Baca Juga: Investasi Besar Asuransi Jiwa di Reksadana

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu mengungkapkan, kenaikan dana kelolaan reksadana pasar uang disebabkan oleh tingkat likuiditas yang tinggi di masyarakat. Likuiditas ini terlihat dari kenaikan dana pihak ketiga perbankan yang tumbuh sebesar 11,11% yoy pada Februari 2022 di tengah pertumbuhan kredit yang hanya 6,33% yoy.

Menurut Ika setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sementara Bank Indonesia menahan suku bunganya, reksadana pasar uang diperkirakan akan memberikan return 2%-2,5% net di tahun ini. 

"Meski Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga di bulan Maret ini, namun pelaku pasar memperkirakan di sepanjang tahun ini BI akan menaikkan suku bunga sebanyak dua hingga tiga kali karena inflasi yang diperkirakan akan naik akibat naiknya harga energi," ujar Ika.

Ika menambahkan, suku bunga deposito berpotensi naik di sepanjang tahun ini. Kenaikan suku bunga deposito juga berpotensi mengangkat return reksadana pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×