kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,50   8,15   0.88%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja rata-rata reksadana saham tergerus 2,81% di Agustus Lalu


Senin, 02 September 2019 / 19:17 WIB
Kinerja rata-rata reksadana saham tergerus 2,81% di Agustus Lalu
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan yang melanda pasar modal sepanjang bulan Agustus lalu cukup mempengaruhi kinerja rata-rata reksadana saham. Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana saham yang terdapat pada Infovesta Equity Fund Index 90 turun 2,81% (mom) pada bulan silam. Padahal, di saat yang sama kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya turun 0,97% (mom).

Sekadar mengingatkan, mulai bulan Agustus Infovesta Utama menggunakan metode baru untuk menghitung indeks reksadana. Kini, indeks reksadana hanya menghitung rata-rata 90% dari populasi reksadana dengan mengeluarkan 5% masing-masing reksadana berkinerja tertinggi dan terendah.

Ini mengingat terdapat beberapa reksadana dengan kinerja yang tergolong anomali. Alhasil, metode ini dianggap lebih mencerminkan kinerja rata-rata reksadana.

Baca Juga: Suku Bunga Turun, Reksadana Bakal Kecipratan Untung

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana berkomentar, pasar saham Indonesia sempat terguncang di bulan lalu akibat sentimen eksternal seperti kekhawatiran resesi ekonomi global dan memanasnya perang dagang AS-China.

Di sisi lain, tak sedikit reksadana saham yang beredar memiliki aset dasar berupa saham-saham yang cenderung agresif dari segi pergerakan harga. Hal ini sejalan dengan tujuan beberapa manajer investasi yang ingin kinerja produk reksadana sahamnya mengungguli indeks.

Hanya saja, begitu IHSG terkoreksi, reksadana saham demikian dapat mengalami penurunan kinerja yang lebih dalam. “Pemilihan saham yang agresif sangat mempengaruhi performa rata-rata reksadana saham di bulan lalu,” ujar dia, Senin (2/9).

Kendati demikian, Wawan memprediksi, kinerja rata-rata reksadana saham dapat rebound di kisaran 4%--5% di pengujung tahun nanti. Hal ini dengan asumsi IHSG berada di rentang 6.500—6.600.

Baca Juga: Kinerja reksadana saham masih rentan tertekan dalam jangka pendek

Ia berpendapat, momentum perbaikan kinerja reksadana saham akan sangat terlihat di kuartal keempat nanti.

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim juga optimistis kinerja rata-rata reksadana saham akan kembali ke area positif. Pasalnya, ia masih memproyeksikan IHSG dapat tumbuh sampai ke level 6.900.

Kinerja emiten-emiten yang masih cukup menjanjikan dinilai dapat menggerakkan pasar saham secara optimal. “Perbaikan neraca dagang yang walau kecil tapi mulai terasa juga akan membantu performa pasar saham,” jelasnya, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×