kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Kinerja Portofolio Investasi per Oktober 2025, Emas Masih Jadi Primadona


Rabu, 05 November 2025 / 20:14 WIB
Kinerja Portofolio Investasi per Oktober 2025, Emas Masih Jadi Primadona
ILUSTRASI. Kinerja portofolio investasi sepanjang Oktober 2025 menunjukkan perbaikan yang solid di tengah dinamika global.


Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja portofolio investasi sepanjang Oktober 2025 menunjukkan perbaikan yang solid di tengah dinamika global yang mulai stabil. Berdasarkan data Bloomberg, return bulanan (MoM) dipimpin oleh emas Antam dan emas spot yang sama-sama naik 3,18%, diikuti oleh obligasi pemerintah sebesar 2,09%, dan IHSG yang menguat 1,28%.

Untuk kinerja year-to-date (YTD), emas masih menjadi bintang utama dengan lonjakan emas Antam 42,28% dan emas spot 40,97%, disusul IHSG yang naik 14,84%. Di sisi lain, CHF/IDR memimpin penguatan di pasar valas dengan kenaikan 15,81%, sedangkan di reksadana, reksadana campuran mencatatkan imbal hasil tertinggi 8,65%, menurut data Infovesta.

CEO dan Founder Finansialku Melvin Mumpuni menilai, kinerja positif berbagai instrumen mencerminkan rebound pasar yang cukup kuat.

Baca Juga: Meski Kinerja Tumbuh per Kuartal III-2925, Emiten Properti Masih Hadapi Tantangan

“Secara umum, kinerja portofolio investasi per Oktober 2025 menunjukkan rebound yang cukup baik di tengah dinamika global yang mulai stabil,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan, kenaikan harga emas mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga global. Obligasi pemerintah juga mencatatkan kinerja positif seiring penurunan yield dan ekspektasi pelonggaran moneter Bank Indonesia menjelang 2026.

Menurut Melvin, peluang kenaikan masih terbuka hingga akhir tahun, terutama untuk saham berfundamental kuat dan obligasi. Namun, ia mengingatkan bahwa ruang kenaikan emas kemungkinan mulai terbatas kecuali terjadi lonjakan risiko global baru.

Sementara itu, Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menyebut emas sebagai aset dengan kinerja terbaik bulan ini, didorong oleh peranannya sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global dan inflasi yang tinggi. “Kinerja emas Antam dan spot yang naik di atas 3% sebulan dan lebih dari 40% sejak awal tahun memperlihatkan kuatnya minat terhadap aset lindung nilai,” kata Wahyu.

Ia menambahkan, kinerja positif juga terjadi pada obligasi pemerintah dan reksadana pendapatan tetap yang mendapat dorongan dari ekspektasi penurunan suku bunga BI. Sementara itu, IHSG masih solid berkat dukungan investasi dalam negeri dan proyek hilirisasi yang menopang pertumbuhan ekonomi.

Melvin menyoroti empat faktor kunci yang akan mempengaruhi kinerja pasar hingga akhir tahun, kebijakan suku bunga global, inflasi domestik, harga komoditas dunia, dan tensi geopolitik. Jika The Fed mulai menurunkan suku bunga di kuartal IV-2025, pasar obligasi dan saham berpotensi mencatatkan penguatan tambahan.

Untuk prospek ke depan, obligasi pemerintah dan reksadana pendapatan tetap dinilai paling menarik karena potensi capital gain dari ekspektasi pemangkasan suku bunga. Sektor saham juga berpeluang positif, terutama di telekomunikasi, perbankan, dan pertambangan. Adapun emas masih direkomendasikan sebagai aset lindung nilai sekitar 5%–10% dari portofolio.

Wahyu menambahkan, strategi terbaik menjelang akhir tahun adalah memperkuat diversifikasi portofolio dan menerapkan pendekatan bertahap.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Naik Dekati US$ 4.000 per Ounce, Saham Tambang Emas Kompak Menguat

“Pertahankan porsi yang sehat pada aset defensif seperti emas dan reksadana pasar uang, sambil menambah posisi di pendapatan tetap untuk mengunci return dari penurunan suku bunga,” jelasnya.

Untuk investor moderat, Melvin menyarankan komposisi ideal sekitar 40% saham, 40% obligasi atau reksadana pendapatan tetap, dan 20% emas atau pasar uang.

“Kuncinya adalah tetap disiplin dengan tujuan keuangan, menjaga diversifikasi, dan tidak terlalu reaktif terhadap volatilitas jangka pendek,” tegasnya.

Berbeda, aset kripto masih mencatat tekanan berat sepanjang Oktober 2025. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut Bitcoin (BTC) turun 2,6% ke US$101.583, memperpanjang penurunan bulanan 18,3%, sementara Ethereum (ETH) anjlok 5,9% ke US$3.301.

“Prospek harga Bitcoin hingga akhir tahun menunjukkan tekanan bearish yang cukup kuat,” ujarnya.

Fyqieh menjelaskan, tekanan terjadi akibat penguatan dolar AS, korelasi tinggi dengan saham teknologi, dan keluarnya dana dari ETF Bitcoin senilai US$578 juta dalam lima hari. Indeks Fear & Greed bahkan menunjukkan “Extreme Fear” di level 20/100, menandakan sentimen pasar yang sangat hati-hati.

Meski begitu, ia menilai potensi rebound jangka menengah masih terbuka menjelang upgrade Fusaka pada 5 Desember 2025, yang akan meningkatkan kapasitas blok Ethereum dan menurunkan biaya transaksi Layer 2 hingga 95%. “Upgrade ini bisa mendorong adopsi DeFi dan NFT,” jelas Fyqieh.

Ia menambahkan, akumulasi 3,5 juta ETH oleh investor besar sejak Oktober 2024 menunjukkan akumulasi strategis yang bisa menjadi katalis bullish menjelang akhir tahun. Kebijakan The Fed yang mulai menyuntikkan likuiditas dan langkah China menurunkan tarif impor memberi sedikit dukungan terhadap aset berisiko, meski efeknya belum besar.

Untuk strategi, Fyqieh menyarankan diversifikasi aset kripto dengan fokus pada Bitcoin dan Ethereum, serta pengelolaan risiko ketat di tengah volatilitas tinggi.

“Strategi bagi investor dalam memilih aset kripto sebaiknya dimulai dengan diversifikasi portofolio,” jelas Fyqieh. “Investor juga harus memperhatikan sentimen pasar, seperti indeks Fear & Greed, serta risiko regulasi yang bisa mempengaruhi aset kripto,” tambahnya.

Selanjutnya: Cuan 38,087% Setahun, Update Harga Emas Antam Hari Ini (5 November 2025)

Menarik Dibaca: Prediksi Qarabag FK vs Chelsea Rabu (6/11): The Blues Siap Sapu Bersih Kemenangan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×