kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja Obligasi Lebih Unggul Dibanding Saham, Simak Racikan Portofolio Berikut


Senin, 03 Juli 2023 / 19:59 WIB
Kinerja Obligasi Lebih Unggul Dibanding Saham, Simak Racikan Portofolio Berikut
ILUSTRASI. Kinerja obligasi pada semester I-2023 mengungguli kinerja saham.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja obligasi pada semester I-2023 mengungguli kinerja saham. Hal ini terlihat dari Indobex Government Bond Total Return yang mencatatkan angka
6,61% secara year to date (ytd) hingga Juni 2023.

Kemudian, Indobex Corporate Bond Total Return mencatatkan angka sebesar 4,64%. Sementara itu, return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru minus 2,76% sejak awal tahun.

Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin mengatakan, positifnya kinerja pasar obligasi didorong oleh inflasi Indonesia yang relatif rendah. Inflasi Indonesia juga cukup terjaga jika dibandingkan dengan negara lain yang memiliki profil dan kualitas kredit yang sama dengan Indonesia.

Baca Juga: Obligasi Menguat, Reksadana Pendapatan Tetap Catat Kinerja Terbaik pada Semester I

Sementara untuk pasar saham, sentimen eksternal maupun internal menahan arus dana dari investor asing dan investor domestik. Hal ini tercermin dari rendahnya volume transaksi IHSG dalam sebulan terakhir.

Sentimen eksternal yang dimaksud terkait masih adanya risiko kenaikan suku bunga acuan The Fed dan perlambatan ekonomi China yang terus membayangi hingga akhir tahun ini. Dari internal, sentimennya terkait dengan Indonesia yang akan segera memasuki tahun pemilu.

"Apalagi, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang sekiranya memiliki peluang yang paling baik dalam pemilu tahun depan," ungkap Toufan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/7).

Untuk semester II-2023, Toufan lebih memandang optimis pasar obligasi. Pasalnya, ia melihat adanya potensi penurunan suku bunga serta inflasi Indonesia relatif rendah dan stabil.

"Sementara itu, pasar saham menawarkan potensi upside yang terbatas di tengah volatilitas tinggi meski valuasinya masih relatif murah untuk horizon investasi lebih dari 1 tahun," tutur Toufan.

Baca Juga: Semester II 2023, Tetap Simpan Investasimu di Produk Obligasi

Menurutnya, bagi investor dengan profil risiko konservatif dapat menempatkan 100% dana investasinya di instrumen deposito dan reksadana pasar uang (RDPU). Kemudian, bagi investor dengan profil risiko moderat disarankan menempatkan 60%-70% dana di obligasi/reksadana pendapatan tetap, lalu sisanya di RDPU atau deposito.

Lalu, untuk investor dengan profil risiko agresif dapat mengalokasikan 60%  dana di saham/reksadana saham, 20% di obligasi, dan 20% di RDPU/deposito. Obligasi yang menarik adalah obligasi pemerintah dengan tenor pendek hingga menengah. Sementara sektor saham yang diunggulkan adalah perbankan, consumer goods, properti, dan telekomukasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×