Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten biro perjalanan wisata, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) optimistis dengan proyeksi bisnis di sisa tahun 2022. Perusahaan yakin bahwa kinerja keuangan Bayu Buana dapat melampaui target bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebelumnya, Bayu Buana membidik target pendapatan sebesar Rp 1 triliun untuk tahun 2022. Namun, realisasi kinerja positif yang berhasil ditorehkan selama semester I-2022, membuat BAYU merevisi ke atas target pendapatan menjadi Rp 1,3 triliun.
"Kami yakin bahkan bisa lebih besar lagi, melihat perkembangan saat ini kami bisa capai di angka lebih tinggi lagi yaitu Rp 1,3 triliun," ungkap Direktur Utama Bayu Buana Agustinus Pake Seko, kepada Kontan.co.id, Jumat (19/8).
Sebagai gambaran, pendapatan BAYU tercatat melesat hingga 255,40% menjadi Rp 618,91 miliar pada semester pertama lalu. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan BAYU hanya mencapai Rp 174,14 miliar.
Baca Juga: Cetak Rugi Jadi Laba, Begini Kinerja Keuangan Bayu Buana (BAYU) pada Semester I-2022
Pertumbuhan pendapatan membuat BAYU bisa membalikkan keadaan dari rugi menjadi laba. Hingga akhir Juni lalu, BAYU tercatat mampu meraup laba periode berjalan hingga Rp 8,92 miliar. Maklumlah, pada akhir Juni tahun 2021, perusahaan ini masih membukukan rugi periode berjalan hingga Rp 11,16 miliar.
Menurut Agustinus, kinerja positif yang ditorehkan Bayu Buana didukung oleh keberhasilan perusahaan memanfaatkan business momentum dengan baik pada segmen terbesar perseroan, yakni di sektor corporate dan ritel.
Adapun, untuk memaksimalkan kinerja tahun ini, BAYU akan tetap fokus di segmen korporat yang terbukti sustain terhadap serangan pandemi Covid-19.
"Value proposition kami dengan memberikan strategic reporting, security tracking, third party financing sangat menarik minat corporate client menggunakan jasa Bayu Buana, apalagi kami juga menyediakan akses Online Booking Tool, di mana corporate client bisa akses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, tanpa batasan lokasi, dan waktu," jela Agustinus.
Ketika ditanya terkait dana capital expenditure (Capex) tahun ini, Agustinus hanya menyebut bahwa investasi yang dilakukan Bayu Buana sebagian besar untuk segmen teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
