Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten perbankan berhasil meraih kinerja yang ciamik sepanjang tahun 2021. Ini terefleksi dari sebagian besar laba besar perbankan yang tumbuh pesat, bahkan melebihi double digit.
Sebagai contoh ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBTN) yang membukukan pertumbuhan laba di atas 10%.
BBRI mencetak laba (bank only) senilai Rp 32,22 triliun, atau naik 75,53% yoy pada 2021. Bahkan torehan laba tersebut melampaui tiga baik lainnya, yaitu yang sebesar BCA Rp 31,42 triliun, Bank Mandiri senilai Rp 28,03 triliun, dan BBNI sebesar Rp 10,89 triliun.
Analis fundamental Kanaka Hita Solvera (KHS) Raditya Pradana mengatakan, realisasi kinerja empat big caps emiten perbankan yakni BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI pada tahun 2021 sangat positif. Yang menarik, ada BMRI yang berhasil mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Naik pada Januari, Berikut Saham-Saham yang Diuntungkan
Berdasarkan capaian kinerja empat big caps perbankan pada tahun 2021, Radit menilai, dampaknya cukup signifikan terhadap harga saham-sahamnya. “Karena dengan kinerja yang bagus, investor kembali melirik sektor perbankan untuk masuk ke dalam portofolio investasinya sehingga meningkatkan demand dari 4 big caps perbankan,” ujarnya pada Kontan, Jumat (4/2).
Jika melihat dengan timeframe yang lebih panjang atau sejak awal tahun, big caps perbankan sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana BBCA sudah meningkat 5,96%, BMRI dengan kenaikan 6,78% ytd, BBNI tumbuh 9,93% ytd, dan BBRI yang naik 2,29% ytd.
“Menurut kami sudah pergerakan sahamnya in line dengan peningkatan performa yang positif pada 2021,” tambah Radit.
Pada tahun ini, Radit melihat prospek perbankan masih menarik seiring dengan rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed menurutnya dapat menjadi penggerak sektor perbankan.
Baca Juga: Kunjungan ke Mal Meningkat, Ini Rekomendasi untuk Saham Mitra Adiperkasa (MAPI)
Seperti diketahui, The Fed berencana meningkatkan suku bunga sebanyak 3x-4x pada tahun ini bertujuan untuk meredam inflasi AS yang tinggi. Dari katalis tersebut, kemungkinan Bank Indonesia juga akan meningkatkan suku bunga acuan pada tahun ini.
“Apabila suku bunga acuan naik, maka suku bunga simpanan dan kredit akan berpotensi naik juga,” imbuhnya.