Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Pek Swan menerangkan ada peningkatan yang signifikan pada permintaan-penawaran dan pengumuman tender baru offshore supply vessel (OSV) pada paruh kedua 2022. Tarif sewa di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan pasar global dalam menyesuaikan terhadap permintaan yang lebih tinggi.
Namun, kapal-kapal dalam kelas high tier tersedia dalam jumlah yang terbatas, sehingga dengan kondisi supply yang lebih ketat pada tahun ini diharapkan mendorong kenaikan tarif. Dalam setahun terakhir, WINS juga telah memenangkan beberapa proyek di Myanmar, Brunei, dan Thailand, yang di mana tarif sewa lebih tinggi.
Beberapa kapal telah terikat kontrak jangka panjang selama beberapa tahun terakhir, tetapi lebih dari setengah dari kontrak-kontrak tersebut akan selesai pada paruh pertama 2023. Setelah itu, kontrak baru diharapkan bisa menarik tarif sewa yang lebih tinggi.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham UNVR, KLBF, WIIM, dan WINS dari RHB Sekuritas, Selasa (7/3)
WINS juga menyiapkan empat kapal, yang rencananya akan mulai beroperasi antara April hingga Juli 2023, sehingga bisa mendorong pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Adapun jumlah kontrak yang dimiliki dan belum dikerjakan per akhir Februari 2023 mencapai US$ 66 juta.
Untuk memuluskan strategi bisnis tahun ini, WINS menyiapkan belanja modal (capex) sekitar US$ 15 juta - US$ 18 juta. Kurang lebih setara dengan Rp 223,91 miliar - Rp 268,69 miliar (asumsi kurs Rp 14.927).
Belanja WINS tersebut akan digunakan untuk memperkuat posisi armadanya. "Capex budget untuk membeli kapal higher value seperti AhTS dan PSV (Platform Supply Vessels)," tandas Pek Swan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News