Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga emiten rumah sakit yang sudah merilis laporan keuangan di semester pertama 2021 membukukan kenaikan yang signifikan, baik dari sisi top line maupun bottom line. Ketiga emiten itu adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Siloam Internationals Hospitals Tbk (SILO), dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Laba bersih HEAL melesat 422,55% year on year (yoy) menjadi Rp 544,65 miliar dari sebelumnya Rp 104,23 miliar. Sedangkan laba bersih MIKA mencapai Rp 615,87 miliar, meningkat 113,30% secara tahunan.
Sementara itu, SILO mampu membalikkan keadaan di semester pertama 2021 dengan mencetak laba bersih Rp 291,53 miliar. Capaian ini jauh lebih baik dibanding semester I tahun lalu yang merugi Rp 130,04 miliar.
Medikaloka Hermina juga mengantongi pertumbuhan pendapatan paling signifikan 78,87% yoy menjadi Rp 3,09 triliun. Pendapatan bersih MIKA dan SILO juga meningkat dua digit, masing-masing 65,80% yoy dan 51,67% yoy. Pendapatan bersih MIKA mencapai Rp 2,38 triliun dan SILO mencapai Rp 3,8 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) melesat 65,80% di semester I 2021
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mencermati, pertumbuhan kinerja emiten-emiten rumah sakit sepanjang semester pertama 2021 itu tidak terlepas dari kasus Covid-19 yang masih meningkat. Menurut dia, capaian kinerja MIKA dan SILO masih sesuai proyeksinya. Sementara untuk HEAL, capaiannya memang berada di atas ekspektasi, khususnya untuk kinerja di kuartal kedua 2021.
Di semester kedua 2021, peluang pertumbuhan kinerja yang lebih baik untuk emiten-emiten rumah sakit masih terbuka. Mengingat, kasus harian Covid-19 masih meningkat, walau memang sudah mulai menurun dari titik tertingginya.
Terhadap tiga saham itu, Sukarno menyarankan hold terlebih dahulu. Untuk saat ini belum ada sinyal penguatan karena masih dalam tren konsolidasi setelah sempat naik signifikan, khususnya untuk SILO dan HEAL.
Dia menambahkan, SILO bisa dibeli kembali jika harganya tidak breakdown di 8.325. Konfirmasi buy jika SILO breakup 9.150 dengan target harga 9.725. Jika saham SILO breakdown support, harga bisa menjadi tren turun dengan target penurunan di 7.000.
Baca Juga: Siloam International Hospitals (SILO) tambah 661 tempat tidur untuk pasien Covid-19
Untuk MIKA, sahamnya tengah bergerak menuju support 2.270. Investor boleh buy kembali jika harga tidak breakdown 2.270. Investor bisa konfirmasi buy jika pergerakan saham bullish dan harga selanjutnya bisa break high candle sebelumnya, dengan target harga 2.260. Investor disarankan hati-hati jika MIKA breakdown support, harga menjadi tren turun dengan target penurunan di 2.200 atau 2.040.
Sementara untuk HEAL, dia menyarankan investor untuk buy kembali jika harga sahamnya tidak breakdown 1.145. Dengan konfirmasi buy jika breakup 1.190 dengan target harga 1.260. Investor patut hati-hati jika breakdown support, harga menjadi tren turun dengan target penurunan di 990.
Adapun Analis Mirae Asse Sekuritas Indonesia Joshua Michael mencermati, kinerja HEAL yang meningkat paling tinggi di antara emiten rumah sakit lain itu memang melebihi ekspektasi yang dipatok sebelumnya.
Asal tahu saja, sebelumnya HEAL diproyeksi akan mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 5,39 triliun sepanjang tahun 2021, dengan laba bersih mencapai Rp 668 miliar. Dengan melihat capaian sejauh ini, target HEAL direvisi naik menjadi Rp 6,64 triliun untuk pendapatan bersihnya dan Rp 1,03 triliun untuk laba bersihnya.
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) cetak kenaikan laba bersih 113,30% yoy di semester I 2021
Revisi pendapatan ini dilakukan melihat kasus Covid-19 di bulan Juli 2021 yang lebih tinggi dari asumsi sebelumnya. Sehingga, proyeksi jumlah hari rawat inap di sepanjang tahun 2021 bisa mencapai 1.174.000 dengan pendapatan per hari rawat inap menjadi Rp 4,3 juta.
Sebelumnya, hari rawat inap dan pendapatan per hari rawat inap dipatok masing-masing 1.053.000 dan Rp 4,3 juta. Revisi target juga dilakukan pada kunjungan dan pendapatan rawat jalan HEAL menjadi masing-masing 4.800.000 dan Rp 325.000. Sebelumnya, dipatok masing-masing 4.641.000 dan Rp 410.000 untuk kunjungan dan pendapatan rawat jalan.
Adapun revisi pendapatan HEAL itu sudah termasuk dari pendapatan pasien Covid-19 yang sebesar Rp 3,1 triliun. Serta, biaya layanan vakin Gotong Royong yang bisa mencapai Rp 45 miliar.
Melihat prospek kinerja ke depan, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy terhadap saham HEAL. "Dengan target harga yang lebih tinggi secara signifikan sebesar Rp 1.700 per saham. Sebelumnya Rp1.200 per saham," jelasnya dalam riset. Adapun saran itu juga mempertimbangkan aksi korporasi stock split yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dari investor ritel.
Baca Juga: Covid-19 di luar Jawa-Bali meningkat, pemerintah akan percepat vaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News