Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menurunkan rekomendasinya terhadap ISAT dari buy menjadi hold dengan target harga di Rp 2.200 per saham.
Aditya bilang meksi ada inisiatif para pemain telekomunikasi dalam menyamaratakan harga starter pack sebagai bentuk konsolidasi strategi pricing, tetapi dampaknya belum tercermin signifikan.
Menurutnya, proses penyesuaian harga yang dilakukan pada pertengahan Maret 2025 kemungkinan masih berada pada tahap awal implementasi sehingga efek terhadap akuisisi dan monetisasi belum terlihat.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Luncurkan Vision AI: Kamera Pengawas Berbasis AI untuk Bisnis Modern
“Sementara efek-nya terhadap akuisisi pelanggan baru dan monetisasi trafik data masih membutuhkan waktu untuk tercermin dalam laporan keuangan,” jelas Aditya dalam risetnya tertanggal 30 Juli 2025.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas masih merekomendasikan beli ISAT dengan target harga di Rp 2.500 per saham. Ini mencerminkan EV/EBITDA 4,8 kali untuk tahun buku 2025.
Equity Research Analyst MIrae Asset Sekuritas Daniel Widjaja dan Willbert Arifin menilai potensi kenaikan atau upside dari pemulihan pasar akan terjadi pada paruh kedua 2025.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Luncurkan Vision AI, Kamera Pengawas Berbasis Kecerdasan Buatan
“Pemulihan didukung oleh pemangkasan suku bunga, peningkatan belanja pemerintah, dan persaingan yang lebih sehat yang mendorong pemulihan ARPU,” tulis Daniel dan Willbert.
Selanjutnya: Sentimen Tarif AS Berpotensi Bayangi Pergerakan IHSG pada Agustus 2025
Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Hari Ini Jumat 1 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News