kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Kinerja Medco Energi (MEDC) Berpotensi Pulih, Cek Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 09 Oktober 2025 / 17:33 WIB
Kinerja Medco Energi (MEDC) Berpotensi Pulih, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham Medco Energi (MEDC) yang sedang tertekan walau berpotensi pulih dengan sejumlah aksi akuisisi


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) anjlok pada semester I-2025. Namun, emiten keluarga Panigoro ini dapat bersandar pada peningkatan produksi minyak dan gas berkat akuisisi blok ke depan.

Pada semester I-2025, laba bersih MEDC turun tajam sebesar 81,5 secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$ 37 juta. Adapun pendapatan MEDC turun tipis sebesar 2% yoy ke US 1,14 miliar.

Axell Ebenhaezer, Analis NH Korindo Sekuritas mengatakan, turunnya harga minyak global menjadi pemicu penurunan kinerja perseroan.

“Namun, sebagian besar penjualan gas MEDC menggunakan sistem harga tetap, sehingga menahan pendapatan turun lebih dalam,” ujarnya dalam riset 15 Agustus 2025.

Baca Juga: Medco (MEDC) Tambah Hak Partisipasi di Blok Sakakemang dan South Sakakemang

Menurut Axell, faktor lainnya adalah produksi minyak yang turun 4% yoy menjadi 40,3 mbopd pada separuh pertama 2025, seiring produksi gas yang juga turun 8% yoy ke level 558, mmscfd.

Di sisi lain, Managing Director Research and Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su mencermati, kenaikan signifikan pada biaya eksplorasi menjadi penyebab pelemahan profitabilitas.

“Biaya eksplorasi melonjak 689% qoq dan 506% yoy menjadi US$ 10 juta, yang menyebabkan margin tertekan pada kuartal II-2025,” papar Harry kepada Kontan, Kamis (9/10/2025).

Kendati begitu, Harry mengestimasikan, konsolidasi penuh blok Corridor PSC (Production Sharing Contract) akan meningkatkan EBITDA MEDC sebesar 5% untuk tahun ini.

Axell pun memprediksi produksi akan pulih pada semester II-2025, berkat akuisisi 24% saham Repsol di Corridor PSC. Dari langkah ini, ia memperkirakan produksi dapat bertambah sebesar 20-25 mboepd.

Selain itu, proyek lapangan Forel & Terubuk di Blok B juga berpotensi menyumbang tambahan 30 mboepd ke depan.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Targetkan Produksi Migas 2025 Sebesar 160 Barrel per Hari

Maka, Axell menaksir, total produksi MEDC dapat mencapai 170 mboepd pada semester II-2025.

Senada, Rizal Rafly, Analis Ajaib Sekuritas melihat konsolidasi penuh Corridor dapat berdampak positif dan menyumbang US$ 145 juta ke EBITDA pada tahun depan atau tahun fiskal 2026.

Menurutnya, dengan tambahan proyek seperti Forel & Terubuk, Suban Phase-2, dan Bisat-C, MEDC juga dapat beralih dari ketergantungan harga ke pertumbuhan berbasis volume dengan stabilitas pendapatan gas.

 

“Selain kenaikan volume Corridor, kinerja MEDC juga dapat pulih pada semester II-2025 ditopang permintaan gas domestik,” kata Rizal dalam riset 29 Agustus 2025.

Maka, Rizal dan Axell merekomendasikan beli MEDC dengan target harga Rp 1.500 per saham. Harry juga menyarankan beli MEDC dengan bidikan harga Rp 1.600 per saham. 

Selanjutnya: Dirjen Pajak Sebut Ada Oknum Pajak Main Mata dengan Penunggak Pajak

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Kolagen untuk Rambut Sehat dan Kuat, Cari Tahu Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×