Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. UOB Kay Hian tidak merevisi rekomendasi atas saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Rekomendasi tetap sell dengan target harga Rp 14.000 per saham.
"INTP kembali mencatat kinerja yang lemah," kata Adrianus Bias Prasuryo, analis UOB dalam riset, Jumat (12/5).
Kuartal I 2017, pendapatan INTP tercatat Rp 3,38 triliun, turun 14% secara year on year (yoy). Laba bersihnya malah susut 49% yoy menjadi Rp 492 miliar.
Yang perlu jadi perhatian adalah, torehan laba itu menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Belum berhenti sampai ditiu. Margin laba kotor INTP pada periode tersebut sebesar 34,5%, turun sekitar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu dipicu oleh tekanan beban pokok dan lemahnya kemampuan INTP untuk menetapkan harga jual.
"Pencapaian margin itu juga menjadi yang terburuk sejak krisis global 2007-2008 melanda," tambah Adrianus.
Menurutnya, INTP ke depan masih akan tertekan seiring dengan ketatnya persaiangan. Pesaing utama akan datang dari emiten semen pelat merah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Adrianus menambahkan, dengan target harga Rp 14.000 itu merefleksikan prediksi price earning ratio (PER) saham INTP tahun ini sebesar 15,7 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News