kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja LQ45: Penurunan laba BTN paling dalam, kenaikan laba XL Axiata paling tinggi


Jumat, 28 Februari 2020 / 19:26 WIB
Kinerja LQ45: Penurunan laba BTN paling dalam, kenaikan laba XL Axiata paling tinggi
ILUSTRASI. Sebelas emiten penghuni indeks LQ45 telah menyampaikan laporan kinerja keuangan sepanjang 2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelas emiten penghuni indeks LQ45 telah menyampaikan laporan kinerja keuangan sepanjang 2019. Dari 11 emiten tersebut, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menunjukkan penurunan laba bersih paling dalam dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) menunjukkan pertumbuhan laba bersih paling tinggi.

BBTN tercatat mampu mencetak kenaikan pendapatan bunga 12,51% menjadi Rp 25,71 triliun namun laba bersih bank tersebut anjlok 92,55% menjadi Rp 209,26 miliar. Hal ini disebabkan naiknya beban bunga hingga 31,06% dari Rp 12,76 triliun menjadi Rp 16,76 triliun.

Sementara itu, EXCL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 9,56% menjadi Rp 25,13 triliun. Dus, laba bersih ikut terkerek naik 121,6% dari rugi Rp 3,3 triliun menjadi untung Rp 712,58 miliar. Berdasarkan catatan Kontan, manajemen EXCL menyatakan laba meningkat karena adanya peningkatan EBITDA dan menurunnya depresiasi karena write off BTS 2G yang dilakukan pada 2018.

Baca Juga: Laba Bersih 2019 BBTN Anjlok, Ini Proyeksi Kinerja 2020 dan Rekomendasi Sahamnya

Adapun, pertumbuhan pendapatan EXCL didukung oleh segmen data yang naik 29,53% menjadi Rp 19,29 triliun. Segmen ini berkontribusi hingga 76,75% terhadap total pendapatan EXCL.

Kemudian, emiten yang tercatat mengalami pertumbuhan pendapatan paling tinggi di indeks LQ45 adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yakni tumbuh 13,6% menjadi Rp 71,6 triliun. Kenaikan pendapatan BBCA turun mengerek laba bersih 10,5% menjadi Rp 28,5 triliun.

Sedangkan emiten dengan penurunan pendapatan paling dalam adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Pendapatan perusahaan tambang tersebut turun 14,55% menjadi US$ 1,71 miliar, yang diikuti penurunan laba hingga 50,59% menjadi US$ 129,43 juta.

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) menilai beleid omnibus law bisa jadi katalis positif bagi investasi

Adapun harga saham ITMG telah turun 1,53% secara year-to-date (ytd) menjadi Rp 11.300. Kemudian harga saham BBTN tertekan 19,81% ytd menjadi Rp 1.700, EXCL turun 17,78% ytd menjadi Rp 2.590 dan BBCA turun 5,91% ytd ke level Rp 31.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×