kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Kuartal I-2023 Kurang Memuaskan, Cek Rekomendasi Saham London Sumatra (LSIP)


Senin, 19 Juni 2023 / 20:44 WIB
Kinerja Kuartal I-2023 Kurang Memuaskan, Cek Rekomendasi Saham London Sumatra (LSIP)
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit pada perkebunan milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Kinerja Kuartal I-2023 Kurang Memuaskan, Cek Rekomendasi Saham London Sumatra (LSIP)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) kurang memuaskan pada  kuartal I-2023. Prospek LSIP hingga akhir tahun ini juga masih suram karena harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) tidak mendukung pertumbuhan ke depan.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa mengatakan bahwa penghasilan London Sumatra alias Lonsum turun di tengah harga jual yang lebih rendah. Akibatnya, laba bersih dan pendapatan emiten sawit tersebut ambles.

Laba bersih LSIP turun 58,9% Quartal on Quartal (QoQ) dan 63,2% Year on Year (YoY) menjadi Rp 112 miliar pada kuartal I-2023. Capaian itu meleset dari ekspektasi Ciptadana Sekuritas, karena peningkatan Cost of Goods Sold (COGS) yang signifikan diiringi peningkatan biaya produksi.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari Jasa Utama Capital Sekuritas untuk Hari Ini (9/6)

Sementara, pendapatan konsolidasi LSIP turun 41,3% QoQ, namun masih naik 18,2% YoY menjadi Rp 904 miliar pada kuartal I-2023. Capaian itu juga jauh dari perkiraan, terhitung hanya mencapai 18% dari perkiraan pendapatan 2023 oleh Ciptadana Sekuritas terhadap LSIP.

Dari volume penjualan, produk sawit yaitu CPO dan Kernel Sawit (PK) membukukan peningkatan signifikan dengan penjualan CPO tumbuh 83% YoY menjadi 60 ribu ton pada kuartal I-2023.

 

Sementara produk PK yang terdiri dari Kernel Sawit (PK), minyak inti sawit (PKO) dan Bungkil Kelapa Sawit (PKE) mencatat penjualan sebesar 28 ribu ton atau meningkat 56% YoY. Namun, penjualan karet turun 18% YoY menjadi 1,3 ribu ton dan benih kelapa sawit turun 7% YoY menjadi 1,4 juta benih.

Yasmin mempertahankan harga CPO global tahun 2023 sebesar RM 5.200/ton. Level harga tersebut relatif datar dibandingkan dengan harga rata-rata RM5,126/ton pada tahun 2022.

Baca Juga: Sambil Menanti Kabar dari Amerika Serikat, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Anda Sikat

Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo memperkirakan performa LSIP tampaknya akan tetap suram pada kuartal II-2023. Laba bersih LSIP pada kuartal II-2023 diproyeksikan turun 38% YoY karena tingginya biaya pupuk.

Demikian pula, pendapatan London Sumatra diramal menurun sebesar 25% YoY pada kuartal II-2023, didorong oleh volume penjualan yang lebih rendah sebesar 14% YoY dan penurunan harga CPO sebesar 37% YoY.

“Penting untuk dicatat bahwa penurunan tajam harga CPO tersebut karena basis yang tinggi sebelumnya terjadi pada kuartal II-2022 akibat perang Rusia-Ukraina” tulis Axel dalam riset 11 Mei 2023.

Kabar baiknya, Axel mengungkapkan, data terbaru menunjukkan beberapa tanaman kelapa sawit LSIP yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai tanaman belum menghasilkan yakni di bawah 4 tahun, kini telah tumbuh ke dalam kategori tanaman muda yang berusia 4-6 tahun.

Akibatnya, persentase tanaman belum menghasilkan dan tanaman muda di total profil usia telah berubah masing-masing dari 8% dan 3% menjadi 7% dan 4%. Umumnya, tanaman muda tergolong semi produktif dengan kontribusi sekitar 13-19 ton per hektare dari Tandan Buah Segar (TBS).

Sebaliknya, tahun produksi puncak adalah tanaman antara usia 8 tahun dan 13 tahun. Tanaman usia matang dapat menghasilkan sekitar 22 ton per hektare dari TBS. Kedua hal tersebut, bisa menjadi salah satu alasan di balik peningkatan produksi TBS akhir-akhir ini.

“Secara keseluruhan, perkembangan ini positif bagi LSIP karena menunjukkan bahwa inisiatif penanaman kembali beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil,” ujar Axel.

Analis RHB Sekuritas Hoe Lee Leng melihat kinerja London Sumatra ke depan masih akan terpengaruh oleh harga CPO yang rendah.

Hal itu sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP) London Sumatra sebesar 21% YoY menjadi Rp 11.661/kg, sementara harga kernel sawit turun 55% YoY pada kuartal I-2023.

Baca Juga: Prospek Saham Emiten Kebun Bergantung pada Program Pemerintah B35

Selain itu, kinerja LSIP diyakini akan terkena dampak negatif dari kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) di Indonesia. Pemerintah menurunkan rasio volume ekspor minyak sawit menjadi 1:4 dari sebelumnya 1:6 pada tahun 2023. Ini artinya produsen hanya dapat melakukan ekspor sebanyak 4 kali dari jumlah kebutuhan dalam negeri atau DMO.

“Namun demikian, posisi kas bersih dan hasil dividen LSIP akan memberikan beberapa dukungan,” ungkap Hoo Lee Heng dalam riset 3 Mei 2023.

Axel mengatakan, upaya penanaman kembali (replanting) LSIP memang telah menunjukkan hasil, tetapi tingginya biaya pupuk dapat membatasi potensi keuntungannya. Dalam jangka pendek, harga saham LSIP bisa terangkat sentimen potensi pembagian dividen.

Yasmin mengharapkan program B35 dapat menjadi tambahan permintaan minyak sawit di Indonesia. Pasalnya, tingkat persediaan CPO terhitung tinggi pada awal tahun ini, baik di Indonesia maupun Malaysia. Pada akhir Maret 2023, Malaysia Palm Oil menutup stok minyak masih 13,5% YoY lebih tinggi sebesar 1,67 juta ton, meskipun menurun sebesar 21.1% MoM.

Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Bersih London Sumatra (LSIP) Merosot 63% di Kuartal I-2023

“Kami mengharapkan tambahan permintaan minyak sawit dari B35 di Indonesia akan membantu mengurangi beban dari tingkat persediaan yang tinggi,” kata Yasmin kepada Kontan.co.id, Senin (19/6).

Yasmin masih merekomendasikan Buy untuk LSIP dengan target harga sebesar Rp 1.130 per saham. Target harga tersebut lebih rendah dari sebelumnya Rp 1.770 per saham.

Axel merekomendasikan Netral untuk LSIP dengan target harga sebesar Rp 980 per saham. Senada, Hoo Lee Heng menyarankan Netral tetapi dengan target harga sebesar Rp 900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×