Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
"Bahkan, anak usaha dari sektor konstruksi ada yang terjerat kasus PKPU dan sebagainya sehingga memang sektor ini masih menjadi pemberat," terangnya.
Di sisi lain, ia menilai investor lebih mencari yang memiliki konsistensi. Karenanya, investor akan mencermati hasil laporan keuangan kuartal III dan kuartal IV. "Apalagi ekspektasinya tahun depan ada pemulihan ekonomi jadi investor akan melihat apakah saham BUMN ini akan diuntungkan dengan kondisi itu," tambahnya.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, laba yang diperoleh dari hasil divestasi akan menjadi perhatian pelaku pasar. "Memang laba tetap laba, tetapi tidak mungkin setiap bulan melakukan divestasi," sebutnya.
Secara keseluruhan, Wawan memproyeksikan IDXBUMN20 masih berpeluang untuk ditutup di zona hijau. Optimisme tersebut lantaran IHSG hari ini juga ditutup di rekor tertingginya dan juga pada Desember harapannya ada windows dressing sehingga diproyeksikan masih bisa ditutup positif sekitar 1%.
Demikian halnya dengan Nico, ia menilai indeks tersebut masih bisa bertumbuh. Hal itu juga didorong sektor komoditas yang ada di dalam IDXBUMN20. Kemudian juga dari TLKM yang akan mendapatkan dana cukup besar hasil IPO anak usahanya, Mitratel
Dari sana, Pilarmas Investindo menjagokan sektor perbankan yakni BBRI, BBNI, BMRI, PTBA, dan TLKM. Sementara, Infovesta merekomendasikan sektor keuangan dan telekomunikasi karena dianggap menjadi penopang indeks ini.
Selanjutnya: Laba menyusut 51% pada kuartal III, simak rekomendasi saham XL Axiata (EXCL)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News