kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Kinerja Jasa Marga (JSMR) Melambat, Divestasi Ruas Tak Produktif Jadi Opsi


Rabu, 09 April 2025 / 20:43 WIB
Kinerja Jasa Marga (JSMR) Melambat, Divestasi Ruas Tak Produktif Jadi Opsi
ILUSTRASI. Foto udara sejumlah kendaraan melaju di Jalan Tol Trans Jawa Ruas Jatingaleh-Krapyak, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (6/4/2025). PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) bersama Ditlantas Polda Jawa Tengah pada H+3 hingga H+5 Lebaran 1445 Hijriah mulai menerapkan skema satu arah atau one way lokal secara situasional dari KM 425 Jalan Tol Semarang seksi A, B, dan C menuju KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Semarang-Batang sebagai upaya normalisasi arus balik menuju ke arah Jakarta yang semakin meningkat dengan rata-rata 3.000 kendaraan per jam melintas. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nz


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto

Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi menyatakan bahwa trafik yang cenderung datar bisa menggerus kinerja meskipun ada penyesuaian tarif. “Dampaknya ke laporan keuangan tidak akan terlalu signifikan,” ujar Andhika.

Namun demikian, Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, tetap optimistis. Menurutnya, penyesuaian tarif yang dilakukan pada 2024 akan memberikan dampak penuh pada FY25.

Ia memperkirakan pendapatan jalan tol JSMR bisa mencapai Rp 19,8 triliun, naik 15% YoY, dan berlanjut ke Rp 21,5 triliun pada FY26.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Catat 685.000 Kendaraan Kembali ke Jakarta

Divestasi Tol Manado–Bitung

Salah satu ruas yang berpotensi dilepas adalah Tol Manado–Bitung yang mulai beroperasi pada 2022. Volume kendaraan di ruas ini sangat rendah, hanya 2,1 juta kendaraan pada 2024, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

JSMR berencana melepas sebagian atau seluruh kepemilikannya pada ruas tersebut. Saat ini, JSMR menggenggam 65% saham di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pengelola ruas tersebut, bersama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 20% dan PT PP Tbk (PTPP) 15%.

Kerugian yang ditanggung JSMR dari ruas ini mencapai sekitar Rp 200 miliar per bulan, karena beban pajak dan biaya keuangan tetap berjalan meski pemasukan minim.

Andhika Labora menilai langkah divestasi akan berjalan mulus, terutama jika JSMR masuk ke platform Danantara.

“Itu akan memudahkan pelepasan aset-aset yang belum menguntungkan,” katanya.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, juga mendukung langkah ini. “Total aset memang akan menurun, tetapi beban operasional bisa ditekan,” ujarnya.

Baca Juga: Jasa Marga Imbau Pemudik Kembali Lebih Awal untuk Hindari Puncak Arus Balik

Rekomendasi Saham Bervariasi

Sukarno memperkirakan total pendapatan JSMR pada FY25 masih bisa tumbuh 7% YoY menjadi Rp 30,93 triliun, meski laba bersih diproyeksi turun 18% ke Rp 3,71 triliun.

Aqil memperkirakan pendapatan JSMR hanya tumbuh 6%, dengan EBITDA naik tipis 4%, lebih lambat dibanding tahun lalu.

Karena itu, ia menurunkan rekomendasi dari buy menjadi hold dengan target harga Rp 4.200 per saham.

Nafan juga memberi rekomendasi hold dengan target Rp 4.180, sementara Sukarno masih mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp 5.500.

Labora menyarankan pasar untuk wait and see, melihat perkembangan trafik dan realisasi divestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×