Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
JPFA dapat mengandalkan sektor pakan ternak untuk menopang kinerja ke depan. Itu mengingat segmen pakan ternak yang cukup tahan terhadap guncangan dibandingkan sektor broiler dan DOC yang cenderung memiliki volatilitas relatif tinggi.
Sehingga, sektor pakan ternak diharapkan dapat menutup lubang yang ditinggalkan broiler dan DOC.
Berkaca dari kondisi tersebut, Emma masih memperkirakan pendapatan JPFA tahun 2020 masih dapat tumbuh 9,6% secara year on year. Chris memperkirakan pendapatan JPFA masih akan dapat tumbuh di kisaran 5% pada tahun ini.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham ANTM, TCPI, dan JPFA untuk Kamis (9/4)
Di tempat lain, Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta dalam risetnya per 2 Maret 2020 juga menuliskan optimismenya terhadap kinerja JPFA untuk meningkat.
Fahressi memperkirakan penjualan JPFA tahun ini tumbuh sebesar 2,7% atau mencapai Rp 41 triliun. Jumlah tersebut menurut Fahressi akan ditopang oleh segmen broiler dan perikanan yang masih akan menguntungkan di tahun yang akan datang.
Sebagai informasi, JPFA berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 36,7 triliun pada sepanjang 2019. Jumlah itu menunjukkan adanya peningkatan sebesar 8% secara tahunan.
Meski meningkat, Analis Kresna Sekuritas Timothy Gracianov dalam risetnya per 3 Maret 2020 mencatat kinerja JPFA tersebut masih di bawah ekspetasinya 99,6%. Adapun laba yang dibukukan oleh JPFA mengalami penurunan 18,6% secara tahunan sebesar Rp 1,76 triliun.
Baca Juga: Fakta Dibalik IPO Texas Chicken; Didirikan Atang Latief Hingga Disuplai Japfa (JPFA)
Di tengah pandemi virus korona ini, JPFA juga masih konsisten melakukan ekspor, terutama di bidang budidaya perikanan. Itu dilakukan demi menjaga rantai pasokan pangan.