Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berpotensi lebih baik pada tahun 2023. Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan mengatakan, hal ini seiring dengan adanya potensi kenaikan permintaan ayam broiler dan pakan ternak.
"Faktor pendorongnya adalah peningkatan upah minimum dan stabilnya harga jual ayam yang turut didukung oleh penurunan harga bahan baku," kata Farras saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/2).
Apalagi, kedua segmen ini menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan JPFA. Farras memprediksi, gross margin JPFA pada 2023 akan membaik ke sekitar 13%-14% dengan potensi pertumbuhan bottom line 14% year on year (yoy) menjadi Rp 1,4 triliun.
Dalam riset tanggal 12 Desember 2022, Analis DBS Group Research Nashrullah Putra Sulaeman memperkirakan, margin perusahaan akan naik seiring dengan penurunan biaya bahan baku di segmen pakan ternak.
Baca Juga: Japfa Comfeed Indonesia Bukukan Pendapatan Ekspor Rp 812 Miliar Sepanjang 2022
Margin pendapatan sebelum bunga dan pajak alias Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) perusahaan diperkirakan naik sekitar 100 bps pada 2023 menjadi 8,3% dari 7,2% pada 2022.
Penyesuaian harga juga akan mendukung peningkatan margin perusahaan. Pada tahun 2022, JPFA telah menaikkan harga pakan ternaknya sebesar 15%. Alhasil, margin segmen pakan JPFA diproyeksikan meningkat karena biaya input yang lebih rendah dan harga jual yang lebih tinggi.
Kemudian, harga ayam pedaging dan day old chick (DOC) pada 2023 diprediksi stabil. Hal ini terjadi berkat surplus produksi yang lebih rendah dan pengurangan kuota impor ayam GPS dalam dua tahun terakhir.
Dengan begitu, segmen bisnis ini diharapkan dapat menghasilkan margin yang menguntungkan bagi JPFA. "Secara keseluruhan, laba bersih JPFA diperkirakan meningkat sebesar 30% yoy menjadi Rp 2,4 triliun pada 2023," ucap Nashrullah.
Baca Juga: Kinerja Emiten Poultry 2023 Diproyeksi Membaik, Cek Rekomendasi Saham CPIN dan JAPFA
Sementara itu, pendapatan bersihnya diperkirakan tumbuh 7% yoy menjadi Rp 51,91 triliun. Pendorong utamanya berasal dari kenaikan volume penjualan pakan karena rata-rata harga jual kemungkinan relatif datar.
Dalam riset tanggal 1 November 2022, Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano juga mengestimasi, pendapatan dan laba bersih JPFA pada 2023 akan tumbuh positif.
Untuk sepanjang tahun 2022, Victor memprediksi total pendapatan JPFA dapat mencapai Rp 47,96 triliun dengan laba bersih Rp 1,83 triliun.
Untuk tahun 2023, pendapatan diperkirakan mencapai Rp 53,93 triliun dengan laba bersih Rp 2,06 triliun. Jumlah tersebut masing-masing tumbuh 12,4% dan 12,63% secara tahunan.
Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadan, Saham-Saham Ini Bisa Mulai Dicicil Beli
Victor dan Farras merekomendasikan buy JPFA dengan target harga yang sama, yakni Rp 1.800 per saham. Nashrullah juga merekomendasikan buy JPFA dengan target harga Rp 2.200 per saham.
Menurut Nashrullah, sentimen lainnya yang dapat meningkatkan harga JPFA adalah potensi peningkatan permintaan menjelang tahun politik, terutama pada semester 2 2023. Sementara risiko penurunannya berasal dari culling yang tidak efektif atau bahkan dihentikan, serta kembali melonjaknya biaya bahan baku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News