Reporter: Avanty Nurdiana, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) cukup ekspansif menghadapi tahun 2011. Di tahun kelinci, mereka sudah menyiapkan dana sebesar US$ 70 juta - US$ 75 juta untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk peningkatan kapasitas semen mereka.
Rencananya, INTP akan meningkatkan ekspansi mill di Cilegon. Mereka juga akan mengggunakan dana tersebut untuk perawatan alat. Christian Kartawidjaja, direktur keuangan INTP mengungkapkan kalau ekspansinya ini baru akan berdampak di tahun 2012.
Sedangkan kapasitas di tahun 2011 sendiri diperkirakan masih akan sama sebesar 18,6 juta ton. Artinya kapasitas produksi semen mereka masih akan sama dengan tahun ini.
Christian juga bilang kalau cement mill tersebut sudah bisa beroperasi di tahun 2012. Produksi semen INTP bakal naik sebanyak 20,6 juta ton. Hal ini seiring dengan proyeksi peningkatan permintaan di tahun depan. "Kami memperkirakan pertumbuhan kinerja dan bisnis kami bisa seiring dengan industri semen tahun 2011," jelas dia. Yaitu sebanyak 5% - 6%.
Rencana peningkatan kapasitas tersebut menurut Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities melihat ekspansi yang dilakukan oleh INTP sangat efisien dan efektif dalam mengantisipasi tingkat pertumbuhan konsumsi nasional. "INTP memposisikan kedudukannya secara strategis agar memperoleh keuntungan dalam mengakomodasi permintaan semen mendatang," tutur Budi.
Sebagai produsen yang mempunyai pangsa pasar terbesar kedua. Gifar Indra Sakti, analis Sucorinvest Central Gani mengatakan hampir 70% penjualannya di Jawa sedangkan sisanya di luar pulau Jawa. "Permintaan terbesar saat ini masih di Jawa," jelasnya.
Utang INTP kecil
INTP tidak akan kesulitan mencari sumber pendanaan. Sebab saat ini posisi utang mereka sangat kecil. "Kalau dia mau menerbitkan obligasi atau mau pinjam masih memungkinkan," jelas Gifar.
Karena itu, Gifar menghitung kinerja dari INTP diperkirakan akan naik dibanding tahun 2010. Proyeksinya, pendapatan di tahun 2010 sebesar Rp 11,8 triliun dengan laba bersih Rp 3,2 triliun. Sedangkan di tahun 2011, pendapatannya juga terus naik menjadi Rp 13,2 triliun. Laba bersihnya pun naik Rp 3,6 triliun.
Adrianus Bias Prasuryo, analis Samuel Sekuritas juga mengungkapkan kalau kinerja INTP juga diperkirakan akan naik seiring dengan meningkatnya permintaan semen di dalam negeri. Dia memproyeksi pendapatan INTP di tahun 2010 bakal mencapai Rp 13,38 triliun, dengan laba bersih Rp 3,89 triliun. Di tahun 2011, peningkatan pendapatan bisa mencapai Rp 15,47 triliun. Sedangkan laba bersihnya bisa tumbuh jadi Rp 4,8 triliun.
Karena itu, Bias dan Budi merekomendasikan beli pada saham INTP. Bias memberi target Rp 19.400 per saham. Sedangkan Budi memasang target Rp 19.500 per saham.
Kalau Gifar merekomendasikan jual dengan target Rp 14.500 per saham. Sebab menurut dia, rasio harga banding pendapatan alias price earning rasio INTP sangat tinggi dibanding industri yaitu 16,5 kali. Padahal industri sebesar 15,5 kali. Kemarin saham INTP ditutup Rp 15.950.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News