Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beban keuangan mengikis laba bersih PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada laporan keuangan semester I 2018. Namun, analis memproyeksikan kinerja ITMG akan pulih di semester II seiring dengan peningkatan penjualan dan produksi.
Di semester awal tahun ini ITMG catatkan pertumbuhan pendapatan sebesar US$ 809 juta atau naik 8% secara tahunan di periode yang sama. Namun, pos laba bersih tercatat turun 2% year on year (yoy) ke US$ 103 juta.
Robertus Yanuar Hardy Analis Kresna Sekuritas mengatakan laba bersih ITMG terkikis karena meningkatnya kerugian derivatif di kuartal II 2018 yang mencapai US$ 15 juta sedangkan kerugian derivatif di kuartal pertama tahun ini hanya US$ 6 juta.
"Beban keuangan derivatif dan kerugian nilai tukar belum direaliasi, jadi masih mungkin ada perbaikan kinerja di semester II tahun ini," kata Robertus, Senin (15/10) kepada Kontan.
Beban keuangan tersebut juga tidak mencerminkan kinerja operasional ITMG yang secara kuartalan di semester I volume penjualan tumbuh 18% dan volume produksi meningkat 27%. Meski dilihat pada periode semester I volume penjualan dan produksi ITMG turun 12% dan 8% secara yoy menjadi 9,6 juta ton dan 9,3 juta ton.
Namun, seiring dengan membaiknya harga batubara di mana hingga kuartal III harga batu bara tumbuh 7,65%, perseroan menargetkan akan menggenjot produksi batubara hingga 1,77% dari realisasi tahun sebelumnya menjadi 22,5 juta ton.
Selain itu, perseoran juga membidik penjualan batubara sebesar 25 juta ton atau meningkat sebesar 7,6% dari volume penjualan 2017 yang sebesar 23,1 juta ton.
Sedangkan, Robertus memperkirakan di kuartal III pertumbuhan volume penjualan mencapai 18% dan pertumbuhan volume produksi mencapai 27%.
Senada, Andy Wibowo Gunawan Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan volume produksi ITMG di kuartal III akan tumbuh 17,3% secara kuartal ke 6,1 juta ton. "Volume produksi bisa tumbuha karena di kuartal III jumlah hari hujan lebih sedikit," kata Andy dalam riset Senin (15/10).
Sementara, Andy memproyeksikan penjualan batubara bisa tumbuh 17% secara kuartalan ke 6,2 juta ton di kuartal III 2018. Sepanjang kuartal III penjualan batubara Andy proyeksikan bisa mencapai 15,8 juta ton.
"Kami juga memproyeksikan di kuartal III 2018 ASP batubara naik seiring kenaikan harga batubara," kata Andy.
Robertus memperkirakan hingga akhir tahun pendapatan ITMG bisa mencapai US$ 1,8 miliar dengan laba bersih sebesar US$277 juta. Robertus merekomendasikan buy di target harga Rp 30.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News