Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks sektor perindustrian terus melaju kencang. Sentimen pemangkasan suku bunga global maupun domestik dinilai analis jadi pendorongnya.
Sejak awal tahun hingga Selasa (23/9/2025), indeks sektor perindustrian telah melaju 53,40% year to date (YtD). Angka ini menempatkan indeks tersebut di posisi kedua dari indeks sektor teknologi yang melesat paling kencang, yakni 169,72% YtD.
Menurut Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan, ada sejumlah faktor yang menjadi pendorongnya. Salah satunya adalah kenaikan data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia, khususnya dari sisi pesanan baru dan ekspor, yang menandakan pemulihan sektor manufaktur dan aktivitas perdagangan luar negeri.
Baca Juga: IHSG Naik 1,06% ke 8.125 pada Selasa (23/9/2025), PGEO, ADRO, BRPT Top Gainers LQ45
Di saat bersamaan, saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) ikut menguat, ditopang prospek pemulihan otomotif serta penguatan harga emas global yang mendukung portofolio diversifikasi keduanya. Tercatat, UNTR telah menguat 5,84% YtD, sedangkan ASII 19,19% YtD.
Selain itu, emiten second liner seperti PT Pipa Industri Tbk (PIPA) dan PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMIL) yang masing-masing menguat 2.050% YtD dan 280,10% YtD juga menambah katalis bagi penguatan indeks ini.
“Apabila tren penurunan suku bunga BI berlanjut dan realisasi stimulus infrastruktur mulai terealisasi, maka ruang pertumbuhan sektor ini akan semakin terbuka,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (23/9/2025).
Selain itu, realisasi stimulus infrastruktur, rencana ekspansi emiten alat berat, logistik, serta konstruksi juga bakal menjadi katalis positif lain.
Baca Juga: IHSG Perkasa ke 8.081,5 di Akhir Sesi Pertama, ADRO, INCO, SMRA Jadi Top Gainers LQ45
Hal ini akan didukung oleh harga komoditas yang relatif stabil, program hilirisasi nasional, dan percepatan belanja kementerian pada kuartal IV yang diperkirakan bakal meningkatkan aktivitas pengadaan dan logistik.
Tak kalah krusial, ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan juga akan menjadi katalis tambahan yang mendorong permintaan barang modal dan aktivitas pembiayaan yang lebih agresif.
Dengan dinamika tersebut, sektor industri menurut Ekky berpeluang tetap menjadi salah satu penopang pergerakan IHSG hingga akhir tahun.
Selanjutnya: Apakah Minum Air Sambil Berdiri Berbahaya atau Tidak?
Menarik Dibaca: Apakah Minum Air Sambil Berdiri Berbahaya atau Tidak?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News