Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor keuangan menjadi salah satu indeks sektoral dengan kinerja paling baik. Secara year to date (ytd) sampai dengan Rabu (18/11), indeks keuangan hanya tercatat minus 5,98%. Posisinya berada di bawah indeks pertambangan yang naik 0,74% ytd dan barang konsumsi yang turun 9,68%.
Belakangan ini, saham-saham perbankan juga menghiasi daftar saham yang paling banyak diburu investor asing. Berdasarkan data RTI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bertengger di lima besar foreign net buy dalam seminggu terakhir. Bahkan pada Rabu (18/11), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turut masuk dalam sepuluh besar saham yang paling banyak dibeli asing.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, saham-saham perbankan saat ini memang dapat menjadi pilihan pelaku pasar, terutama yang memiliki beta di atas 1,5. Hal ini seiring dengan adanya asumsi perbaikan ekonomi pada kuartal IV-2020.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 yang membaik dari kuartal sebelumnya telah memberikan kepercayaan diri investor di pasar saham maupun obligasi," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/11).
Baca Juga: IHSG menguat ke 5.557 pada Rabu (18/11), net buy asing terbesar di saham BBCA & BBRI
Bagi saham perbankan, membaiknya pertumbuhan ekonomi berpotensi meningkatkan kualitas kredit seiring dengan sektor riil yang perlahan pulih. "Untuk saham perbankan masih ada peluang kenaikan menjelang akhir tahun, namun kami melihat saat ini targetnya sudah terbatas," ucap Okie.
Ia merekomendasikan BBCA dengan target harga Rp 33.900 per saham, BBRI Rp 4.300, BMRI Rp 6.675, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 6.100 per saham. Per perdagangan Rabu (18/11), harga saham BBCA berada di level Rp 32.850 per saham, BBRI Rp 4.040, BMRI Rp 6.350, dan BBNI Rp 5.725 per saham.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki juga menilai, empat saham tersebut beserta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih menarik karena arus masuk dana asing masih cukup baik. Akan tetapi, kenaikan BBNI memang paling lagging dibanding BBCA, BBRI, BMRI, dan BBTN.
Ia menambahkan, ketika pasar saham bullish, saham-saham big caps dari sektor perbankan memang menarik untuk dikoleksi. "Sentimen pemberitaan juga bisa dipertimbangkan untuk trading, seperti berita pembentukan holding Indonesia Battery dan suntikan dana ke emiten BUMN," ucap dia.
Baca Juga: Jika BI mempertahankan suku bunga, rupiah berpeluang menguat pada Kamis (19/11)
Yaki memproyeksi, saham-saham tersebut masih berpotensi naik lagi. Pasalnya, pemulihan ekonomi yang terjadi biasanya digerakkan oleh sektor perbankan.
Ia merekomendasikan buy BBCA dengan target terdekat di kisaran Rp 34.225-Rp 35.000 per saham. Yaki juga menyarankan buy BBRI dengan target fundamental Rp 4.800 per saham, BMRI Rp 7.300, BBNI Rp 6.500, dan BBTN Rp 1.900 per saham.
Baca Juga: IHSG besok diprediksi menguat terdorong keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News