kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,16   1,14   0.13%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja IDXG30 masih koreksi, simak rekomendasi saham pilihan para analis


Senin, 16 Agustus 2021 / 07:53 WIB
Kinerja IDXG30 masih koreksi, simak rekomendasi saham pilihan para analis
ILUSTRASI. Kinerja IDXG30 sepanjang tahun ini masih terkoreksi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus masih bertahan di zona hijau sejak awal tahun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 2,68% secara year to date (ytd).

Kendati begitu, terdapat sejumlah indeks yang masih berada di bawah IHSG. Salah satunya adalah IDX Growth30 (IDXG30). Mengutip data BEI, kinerja IDXG30 terkoreksi 3,88% sejak awal tahun.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan,  dengan performa tersebut, untuk saat ini IDXG30 kurang menarik. Menurutnya, salah satu faktor yang menghambat laju pergerakannya indeks ini adalah adanya PPKM yang berlaku sejak awal Juli lalu. 

Selain itu, kecenderungan pergerakan indeks untuk bulan Agustus hingga September ini sideways dengan kecenderungan negatif. "Tidak hanya minim sentimen, saat ini juga laju penguatan sahamnya menjadi terbatas," kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8).

Ivan menilai, beberapa sektor yang mempengaruhi pergerakan IDXG30 berasal dari sektor perbankan dan industri dasar yang masih menyumbang market caps terbesar untuk lajunya. Beberapa diantaranya, yaitu saham BBCA, BBRI, BRPT dan CPIN.

Baca Juga: IHSG diprediksi rebound, yuk lirik rekomendasi saham untuk hari ini (16/8)

Menelisik lebih jauh, saham-saham tersebut memang mengalami return negatif secara ytd. Terlihat saham BBCA turun 5,32%, BBRI melemah 7,19%, lalu BRPT koreksi 2,27%, dan CPIN turun 3,45% di sepanjang tahun ini.

Analis MNC Sekuritas,  Herditya Wicaksana menambahkan, secara teknikal jika melihat chart-nya maka pergerakan IDXG30 cenderung bergerak sideways. "Namun, kami perkirakan pergerakan sideways ini merupakan bagian dari fase koreksinya, jadi para pelaku pasar dapat mencermati level suport-nya di 127," jelas dia. 

Oleh sebab itu, Herditya menilai beberapa saham yang masih menarik untuk dikoleksi untuk jangka menengah, antara lain ACES, BBCA, BBRI, TBIG, dan TOWR.

Ia merekomendasikan buy on weaknes untuk kelima emiten tersebut dengan target harga untuk ACES di Rp 1.600, BBCA pada Rp 33.000, BBRI di Rp 4.400, TBIG pada Rp 3.370, dan TOWR di level Rp 1.450.

Baca Juga: Cermati prediksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (16/8)

Sementara, Erdhika Elit Sekuritas merekomendasikan speculative buy dengan mencicil untuk dikoleksi. Saham-saham tersebut yakni BBRI, BBCA, UNTR, dan ADRO.

"Karena sentimen terkait window dressing dan January effect masih akan mampu membuat laju pertumbuhan saham-saham tersebut akan kembali bergerak positif dari akhir tahun ini hingga awal tahun depan," jelasnya.

Adapun target harganya :

  • BBRI dengan target harga di kisaran Rp 4.400 - Rp 4.900. Namun stop loss di Rp 3.700
  • BBCA dengan target harga di kisaran Rp 33.000 - Rp 36.500. Dan stop loss di Rp 29.700
  • UNTR dengan target harga di kisaran Rp 23.800 - Rp 28.000 dengan stop loss di Rp 18.500
  • ADRO dengan target harga di kisaran Rp 1.500 - Rp 1.600. Lakukan stop loss di Rp 1.300

Selanjutnya: Kinerja sejumlah emiten LQ45 ciamik di semester I 2021, simak rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×