kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Diramal Masih Tertekan, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?


Sabtu, 01 Oktober 2022 / 20:20 WIB
Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Diramal Masih Tertekan, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai kinerja PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) akan tertekan di akhir tahun nanti. Analis melihat hal tersebut masih akibat kenaikan cukai rokok.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memperkirakan prospek kinerja HMSP di tahun ini masih berat. Sebab, industri rokok masih tertekan.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, produksi rokok nasional selama 8 bulan ini turun 3,3%. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengontrol konsumsi rokok. Selain itu, Andhika menilai tekanan juga datang dari marak beredarnya rokok ilegal akibat kenaikan cukai. 

"Masyarakat juga mulai mengurangi konsumsi rokok dan berpindah mengonsumi vape," ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Baca Juga: Kinerja PGN (PGAS) Masih Bisa Ngegas, Simak Rekomendasi Sahamnya

Adapun salah satu katalis positif dari emiten rokok ini adalah sebagai sektor consumer goods yang merupakan sektor defensif. Sehingga, ketika terjadi inflasi tinggi tetap ada permintaannya yang membuat kinerjanya tidak akan turun banyak.

Andhika memproyeksikan pada akhir tahun pendapatan HMSP mencapai Rp 95 triliun - Rp 98 triliun. Sementara laba bersih Rp 5,7 triliun - Rp 6 triliun.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menambahkan, katalis positif lainnya datang dari pangsa pasar HMSP yang masih tangguh. Dia melihat pada semester I 2022 perseroan memiliki pangsa pasar sebesar 27,8%. Pangsa tersebut didukung oleh peningkatan SKM, terutama Sampoerna A Mild dan Dji Sam Soe Magnum Mild. 

"Dengan pembukaan kembali ekonomi ditambah dengan portofolio yang luas, memanfaatkan tren downtrading akan membantu HMSP untuk membukukan pertumbuhan volume tahun ini sebesar 4,2% secara tahunan (YoY)," katanya.

Pada semester I 2022, HMSP masih mencatatkan kinerja kurang memuaskan. Laba bersihnya turun 26,39% YoY menjadi Rp 3,04 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mencermati hasil tersebut akibat penurunan kinerja pada kuartal II. Opex perseroan meningkat menjadi Rp 2,2 triliun di kuartal II yang menyebabkan penurunan laba operasional sebesar 18,9% YoY menjadi Rp 1,4 triliun.

Lebih lanjut, margin operasi juga turun menjadi 5,3% di kuartal II sehingga laba bersihnya menurun. Pada kuartal II, laba bersih HMSP sebesar Rp 1,1 triliun atau turun 40,8% secara kuartalan dan 26,8% secara tahunan.

Margin kotor perseroan tercatat juga turun di kuartal II menjadi 13,6% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar 16,3% dan kuartal II 2021 sebesar 15,8%. 

Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Pertahankan Rekomendasi Beli SAham Puradelta (DMAS)

"Hal itu terutama didorong oleh pajak cukai yang lebih tinggi karena pengalihan yang tidak lengkap dari ASP yang lebih tinggi," jelasnya.

Dengan hasil kinerja semester I 2022, Mirae Asset menurunkan perkiraan laba bersih HMSP sepanjang 2022 menjadi Rp 6,64 triliun dari sebelumnya Rp 7,32 triliun. Sementara pendapatan masih diproyeksikan sebesar Rp 105,1 triliun.

Dengan demikian, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rating hold untuk HMSP dengan target harga yang lebih rendah di Rp 920. BRI Danareksa Sekuritas juga menyematkan rating hold dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp 990 dari sebelumnya Rp 1.250.

Sementara Andhika melihat secara teknikal investor bisa melakukan buy, support di Rp 875 dengan target penguatan Rp 1.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×