Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah melaporkan kinerja keuangan di kuartal I-2025 dengan pertumbuhan pendapatan dan penyusutan rugi.
Melansir laporan keuangannya Selasa (29/4), GOTO mencatatkan pendapatan Rp 4,23 triliun di sepanjang kuartal I-2025. Perolehan itu meningkat 3,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,07 triliun.
Sementara, rugi bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 283,32 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2025, menyusut 67,12% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 861,911 miliar.
Baca Juga: Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Usai Rilis Kinerja
Sebagai informasi, GOTO juga terus mencatatkan pertumbuhan yang pesat seiring dengan GTV Inti Group yang mencapai Rp 83,2 triliun, naik 32% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp 62,93 miliar.
Kemudian, GTV group tercatat sebesar Rp 144,6 triliun, naik 7% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 134,79 miliar.
EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp 393 miliar, mencetak untung dibanding rugi Rp 146 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya.
GOTO mempertahankan posisi dan neraca yang solid. Per 31 Maret 2025, GOTO memiliki Rp 21 triliun atau setara US$ 1,3 miliar dalam bentuk kas dan setara kas serta deposito berjangka pendek.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan bahwa pihaknya memulai tahun 2025 dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan.
Baca Juga: Isu Diakuisisi Grab Kembali Santer, Begini Kata GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
"Hal ini menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi kami secara disiplin dan kekuatan model ekosistem GoTo. Kami terus memfokuskan layanan pada segmen pelanggan premium yang memiliki daya beli tinggi dan tingkat keterlibatan kuat, memberikan stabilitas tambahan bagi bisnis," kata Patrick dalam keterangan resminya, Selasa (29/4).
Pada saat yang sama, Patrick bilang pihaknya terus meningkatkan penawaran di semua segmen yang didorong oleh inovasi produk berkelanjutan dan investasi di bidang teknologi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan mendorong ekspansi yang lebih luas.
Seluruh upaya ini memperluas jangkauan perusahaan, meningkatkan profitabilitas, dan memposisikan bisnis untuk pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Diminta Beri THR untuk Ojol, Manajemen Gojek Tokopedia (GOTO) Buka Suara
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, juga menjelaskan bahwa pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan profitabilitas di seluruh lini bisnis, meskipun bulan Ramadan yang tahun ini jatuh pada kuartal pertama biasanya menyebabkan perlambatan pertumbuhan di tingkat Grup.
"Bisnis pinjaman kami terus menjadi motor utama pertumbuhan, dengan portofolio pinjaman konsumen yang tumbuh 108% secara tahunan. Pada layanan On-Demand, kami mencatatkan perbaikan margin selama tiga kuartal berturut-turut, serta peningkatan GTV sebesar 17% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu," ujar Simon dalam kesempatan yang sama, Senin (29/4).
Simon menerangkan awal tahun yang kuat ini mencerminkan ketangguhan bisnis perusahaan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan makroekonomi. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan akan terus berlangsung sepanjang sisa tahun 2025 dan tetap optimistis dapat mencapai target EBITDA yang disesuaikan untuk tahun penuh sebesar Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Selanjutnya: Pelemahan PMI Manufaktur Bisa Munculkan Ancaman PHK
Menarik Dibaca: Ketika BaZi Menjadi Alat Baca Diri di Era Sains dan Teknologi, Ini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News