kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Kinerja Emiten Teknologi Masih Turun, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 20 Juni 2024 / 10:51 WIB
Kinerja Emiten Teknologi Masih Turun, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Papan digital pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (BEI) jelang akhir semester I/2024 masih cenderung melemah di tengah aksi jual investor asing. Bahkan, di pasar saham Asia Tenggara (Asean) IHSG menempati urutan kedua terbawah dibandingkan bursa lainnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/06/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten teknologi tercatat masih mengalami penurunan sejak awal tahun 2024.Lihat saja, kinerja indeks IDX Sector Technology mencatatkan penurunan 30,99% sejak awal tahun alias year to date (ytd).

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan saham-saham tekno di pasar saham Indonesia cenderung variatif, tergantung dari sentiment dan kondisi fundamental masing-masing emiten.

“Jika melihat dari sisi indeks IDX Sector Technology, bisa dikatakan cenderung melemah. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya merefleksikan pergerakan dari masing-masing individual sahamnya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (19/6).

Sebut saja, PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) yang masih bergerak positif.

Melansir RTI, kinerja saham AWAN naik 7,02% dalam sebulan dan 18,18% ytd. ELIT kinerjanya naik 8,51% dalam sebulan dan 18,6% ytd. Sementara, MTDL kinerja sahamnya naik 0,93% dalam sebulan dan 1,87% ytd.

Reza melihat, jika kinerja saham teknologi di bursa Indonesia jauh berbeda dengan saham teknologi di bursa Amerika Serikat (AS). Saham teknologi lebih unggul di bursa AS karena pangsa pasarnya jauh lebih besar dibandingkan perusahaan teknologi di Indonesia.

“Ini kembali lagi ke soal persepsi dan sentimen yang ada. Akan tetapi, bukan berarti emiten teknologi di dalam negeri kinerjanya kurang menarik,” ungkapnya.

Baca Juga: Bursa Asia Naik Oleh Reli Perusahaan Teknologi, Taruhan Penurunan Suku Bunga The FedTak hanya itu, kinerja para emiten di kuartal I 2024 juga tercatat kurang bagus. Misalnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang per kuartal I-2024 membukukan rugi bersih Rp 862 miliar atau susut 78% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 3,86 triliun di kuartal I-2023.

Lalu, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih mencatatkan rugi bersih Rp 41,96 miliar per kuartal I 2024, meskipun ini turun 95,83% yoy.

Tak bisa dipungkiri, turunnya kinerja saham emiten teknologi secara keseluruhan diakibatkan dampak dari penurunan kinerja GOTO dan BUKA yang berkapitalisasi pasar besar.

Market cap mereka besar, sehingga ikut menyeret kinerja saham-saham teknologi lainnya,” paparnya.

Untuk prospek kinerja emiten teknologi di tahun 2024, Reza melihat masih akan bergantung pada rencana kerja manajemen para emiten ke depannya.

“Namun, ini tetap kembali lagi ke kinerja dan peningkatan permintaan atas produk-produk mereka sehingga kinerjanya bisa mengalami peningkatan,” tuturnya.

Reza pun merekomendasikan beli untuk MLPT, MTDL, MCAS, dan AWAN dengan target harga masing-masing Rp 1.350 per saham, Rp 645 per saham, Rp 970 per saham, dan Rp 424 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×