Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun 2016 belum jadi tahun yang baik bagi industri properti. Beberapa perusahaan harus gigit jari lantaran kinerjanya tak kunjung membaik. Di antaranya, perusahaan properti milik keluarga taipan Eka Tjipta Widjaja.
Dari tiga perusahaan properti yang bernaung di bawah Sinarmas Grup, cuma PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang berkinerja bagus. Sedang kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) justru tertekan.
Sepanjang kuartal III-2016, DUTI bisa mencatat kenaikan pendapatan sebesar 7,14% menjadi Rp 1,35 triliun. Tapi, pendapatan sang induk, BSDE, malah terkikis 8,79% jadi Rp 4,25 triliun. Bahkan laba bersih BSDE anjlok 32,95% dari Rp 1,73 triliun jadi Rp 1,16 triliun.
"Ini disebabkan karena accounting sales yang tergantung penyerahan unit dan pembayaran," ujar Christy Grassela, Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai kepada Kontan, Kamis (27/10).
Nasib kinerja DMAS pun serupa. Di akhir September lalu, pendapatan perusahaan hanya Rp 1,01 triliun atau merosot 40,59%. Pos laba bersih malah mencetak penurunan terbesar, yakni mencapai 59,47%, dari Rp 1,22 triliun menjadi Rp 494,48 miliar.
Artinya, lonjakan pendapatan pra penjualan akibat pembelian lahan seluas 38,3 hektare yang dilakukan oleh Grup Astra belum mampu mengerek kinerja keuangan perusahaan.
Tondy Suwanto, Direktur DMAS, pernah mengatakan, efek jual beli tersebut baru terasa pada kinerja kuartal empat. Rencananya serah terima lahan akan dilakukan sekitar akhir tahun. Walaupun kinerja keuangan mayoritas mengalami penurunan, tetapi liabilitas masing-masing perusahaan berkurang.
Liabilitas DMAS turun menjadi Rp 289,33 miliar. BSDE juga bisa memangkas liabilitas jadi Rp 13,78 triliun. Sedangkan liabilitas DUTI berkurang ke Rp 2,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News