Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Secara keseluruhan, sektor kawasan industri sedang lesu, dengan beberapa emiten mencatatkan kerugian. Situasi ini diperparah oleh utang dalam bentuk dolar AS, karena depresiasi rupiah yang signifikan. "KIJA mengalami kerugian kurs yang menggerus labanya," ungkap Pandhu.
Upaya KIJA menjual aset adalah langkah konservatif untuk mengurangi tekanan dari perubahan nilai tukar dan memperbaiki struktur permodalan. Hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi sebagian utang, sehingga beban utang lebih rendah.
"Proyeksi kinerja kuartal II 2024 masih berat, kemungkinan tidak lebih baik dibandingkan kuartal pertama," tutur Pandhu.
Baca Juga: Emiten Penyedia Lahan Industri Memacu Penjualan di Sisa Tahun Ini
Namun, masih ada harapan untuk penguatan kinerja emiten kawasan industri jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membaik dan suku bunga bank sentral dipangkas. "Ekonomi yang positif akan mendorong kebutuhan kawasan industri," ujarnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, menyatakan kinerja emiten kawasan industri masih negatif dengan beban operasional tinggi.
"Liabilitasnya tinggi, KIJA bahkan harus menjual aset di Cikarang, yang akan memengaruhi arus kas," ujarnya kepada Kontan, Kamis (18/7).
Nafan menambahkan, para emiten masih bisa mencoba meningkatkan penjualan dengan mengembangkan kota mandiri. "Setidaknya bisa meningkatkan marketing sales," katanya.
Baca Juga: Refinancing Utang, Cek Prospek Saham Kawasan Industri Jababeka (KIJA)
Marketing sales kawasan industri KIJA sebesar Rp 561 miliar pada kuartal I 2024, turun 1% secara tahunan. Sementara, SSIA menargetkan marketing sales dari Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan seluas 184 hektar atau senilai Rp 2,2 triliun pada tahun 2024.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyarankan speculative buy untuk saham SSIA dengan target harga Rp 1.120 - Rp 1.130 per saham. Sementara untuk saham KIJA, Herditya masih merekomendasikan wait and see.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News