kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja Emiten Kawasan Industri Masih Berat, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 18 Juli 2024 / 18:48 WIB
Kinerja Emiten Kawasan Industri Masih Berat, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Jababeka Tbk (KIJA). Emiten properti kawasan industri masih menghadapi tantangan berat akibat perekonomian global yang lesu, menyebabkan permintaan sewa stagnan.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Secara keseluruhan, sektor kawasan industri sedang lesu, dengan beberapa emiten mencatatkan kerugian. Situasi ini diperparah oleh utang dalam bentuk dolar AS, karena depresiasi rupiah yang signifikan. "KIJA mengalami kerugian kurs yang menggerus labanya," ungkap Pandhu.

Upaya KIJA menjual aset adalah langkah konservatif untuk mengurangi tekanan dari perubahan nilai tukar dan memperbaiki struktur permodalan. Hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi sebagian utang, sehingga beban utang lebih rendah. 

"Proyeksi kinerja kuartal II 2024 masih berat, kemungkinan tidak lebih baik dibandingkan kuartal pertama," tutur Pandhu.

Baca Juga: Emiten Penyedia Lahan Industri Memacu Penjualan di Sisa Tahun Ini

Namun, masih ada harapan untuk penguatan kinerja emiten kawasan industri jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membaik dan suku bunga bank sentral dipangkas. "Ekonomi yang positif akan mendorong kebutuhan kawasan industri," ujarnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, menyatakan kinerja emiten kawasan industri masih negatif dengan beban operasional tinggi.

"Liabilitasnya tinggi, KIJA bahkan harus menjual aset di Cikarang, yang akan memengaruhi arus kas," ujarnya kepada Kontan, Kamis (18/7).

Nafan menambahkan, para emiten masih bisa mencoba meningkatkan penjualan dengan mengembangkan kota mandiri. "Setidaknya bisa meningkatkan marketing sales," katanya.

Baca Juga: Refinancing Utang, Cek Prospek Saham Kawasan Industri Jababeka (KIJA)

Marketing sales kawasan industri KIJA sebesar Rp 561 miliar pada kuartal I 2024, turun 1% secara tahunan. Sementara, SSIA menargetkan marketing sales dari Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan seluas 184 hektar atau senilai Rp 2,2 triliun pada tahun 2024.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyarankan speculative buy untuk saham SSIA dengan target harga Rp 1.120 - Rp 1.130 per saham. Sementara untuk saham KIJA, Herditya masih merekomendasikan wait and see.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×