kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Kinerja Emiten Grup Adaro Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 02 Mei 2025 / 20:47 WIB
Kinerja Emiten Grup Adaro Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Emiten-emiten Grup Adaro tampak mengalami penurunan kinerja sepanjang kuartal I-2025 di tengah volatilitas harga komoditas batubara. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/04/2025


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten Grup Adaro tampak mengalami penurunan kinerja sepanjang kuartal I-2025 di tengah volatilitas harga komoditas batubara di pasar global.

Dalam catatan Kontan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan pendapatan usaha sebesar 22,33% year on year (YoY) menjadi US$ 381,62 juta pada kuartal I-2025. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADRO juga merosot 79,51% YoY menjadi US$ 76,70 juta.

Sementara itu, pendapatan usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga mengalami penurunan 27,17% YoY menjadi US$ 199,94 juta pada kuartal I-2025. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADMR ikut terkoreksi 43,60% YoY menjadi US$ 65,45 juta.

Baca Juga: Pasar Saham Beranjak Pulih, Sell in May and Go Away Bakal Terjadi?

Setali tiga uang, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) turut mengalami koreksi pendapatan usaha 11,45% YoY menjadi US$ 1,16 miliar pada kuartal I-2025. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AADI juga tergerus 29,19% YoY menjadi US$ 196 juta.

Investment Analyst Provina Edvisor Visindo Indy Naila menyampaikan, pelemahan kinerja emiten-emiten Grup Adaro cukup dipengaruhi oleh tekanan dari harga jual batubara yang fluktuatif akhir-akhir ini. Saat ini, kondisi kelebihan pasokan batubara di pasar global masih terjadi, ditambah permintaan batubara dari China dan India mengalami penurunan.

“Alhasil, penyesuaian ASP (average selling price) menjadi sulit,” kata dia, Jumat (2/5).

Peluang bagi emiten Grup Adaro untuk memulihkan kinerja pada kuartal-kuartal berikutnya masih cukup terbuka. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah melakukan diversifikasi produk. Selain itu, efisiensi operasional juga mesti ditingkatkan kendati harga batubara masih sangat volatil.

Indy merekomendasikan trading buy saham ADRO dan ADMR dengan target harga masing-masing di level Rp 2.060 per saham dan Rp 1.055 per saham. 

Sementara itu, dalam riset 30 April 2025, Analis Indo Premier Sekuritas Reggie Parengkuan dan Ryan Winipta sepakat bahwa harga jual batubara, terutama batubara kokas, yang lebih rendah menjadi penyebab utama penurunan kinerja keuangan emiten-emiten Grup Adaro. 

Khusus untuk ADMR, tekanan terhadap kinerjanya juga dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi sepanjang kuartal pertama, sehingga menghambat pengiriman batubara perusahaan yang melalui Sungai Barito, Kalimantan.

“ADMR akan menyelesaikan konveyor pemuatan tongkang kedua yang akan menyelesaikan masalah logistik mereka di Sungai Barito,” tulis Reggie dan Ryan.

Harga batubara kokas yang tak menentu di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi China masih akan menjadi faktor risiko utama bagi ADRO, ADMR, dan AADI pada kuartal berikutnya. Risiko keterlambatan proyek-proyek ekspansi pada masa mendatang juga bisa mempengaruhi arah kinerja ADRO, ADMR, dan AADI di kemudian hari.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 6.815,7 Hari Ini (2/5), ISAT, ANTM, INKP Top Gainers LQ45

Kedua analis ini mempertahankan rekomendasi beli saham ADRO dengan target harga berbasis Sum of the Parts (SOTP) yang lebih rendah sebesar Rp 2.300 per saham, dari sebelumnya Rp 3.900 per saham.

Indo Premier Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih ADRO pada 2025 sebesar 33% dari sebelumnya US$ 509 juta menjadi US$ 339 juta seiring risiko pelemahan harga batubara yang masih berlanjut sepanjang tahun ini.

Indo Premier Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli saham ADMR dengan target harga Rp 1.300 per saham, atau lebih rendah dibandingkan target harga sebelumnya yaitu Rp 1.500 per saham. Proyeksi laba bersih ADMR pada 2025 juga direvisi oleh Indo Premier Sekuritas dari US$ 381 juta menjadi US$ 282 juta.

Rekomendasi beli juga diberikan ke saham AADI, namun dengan target harga yang dikurangi dari Rp 12.000 per saham menjadi Rp 10.000 per saham. Indo Premier Sekuritas juga merevisi proyeksi laba bersih AADI pada 2025 dari dari sebelumnya US$ 989 juta menjadi US$ 960 juta.

Selanjutnya: BPKH Permudah Jemaah Haji: 9 Hotel, 6 Porsi Makanan Siap Saji, dan Ratusan Ton Bumbu

Menarik Dibaca: Edukasi Sistem Peradilan Nasional, UPH Gelar Seminar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×