kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Diyakini Moncer, Simak Rekomendasi Saham SIDO dari Para Analis


Kamis, 14 Juli 2022 / 16:26 WIB
Kinerja Diyakini Moncer, Simak Rekomendasi Saham SIDO dari Para Analis
ILUSTRASI. willem.kurniawan-Produksi Tolak Angin SIDO-Pabrik baru SIDO diclaim zero accident atau zero human error. Kinerja Diyakini Moncer, analis beri rekomendasi saham.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dinilai masih memiliki prospek yang menarik. Pasalnya, emiten produsen jamu ini diyakini punya pertumbuhan kinerja yang solid, serta dari sisi valuasi juga tergolong menarik.

Analis KB Valbury Sekuritas Devi Harjoto dalam risetnya pada 11 Mei menuliskan, secara fundamental SIDO punya kinerja yang solid. Pada kuartal I-2022 kemarin, penjualan SIDO berhasil naik 10,97% secara yoy menjadi Rp 880,49 miliar. Hal ini pun membawa laba bersih SIDO ikut naik 9,66% menjadi Rp 295.03 miliar. 

Tak hanya itu, SIDO juga berhasil mempertahankan posisi net cash. Menurutnya hal tersebut penting karena akan membuat SIDO  memiliki eksposur yang lebih rendah terhadap kenaikan harga bahan baku impor, dibandingkan emiten konsumer atau farmasi lainnya

“SIDO juga memiliki brand value yang kuat sehingga mereka bisa mempertahankan penjualan ke depan sekalipun harus menaikkan harga jual rata-rata. Selain itu, dari sisi valuasi, SIDO juga cukup rendah dibandingkan emiten farmasi lain,” ujar Devi dalam risetnya.

Baca Juga: Sektor Menara Diproyeksi Tumbuh, Berikut Rekomendasi Saham TOWR, TBIG dan MTEL

Lebih lanjut, ia juga menyebut kinerja SIDO pada tahun ini akan ditopang oleh membaiknya daya beli masyarakat, meningkatnya kebutuhan akan obat-obatan dan nutrisi, serta adanya peluncuran produk baru seperti Teh Tolak Angin dan Galian Singset. 

Sementara pada kuartal II-2022 ini, analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya pada 25 April 2022 menilai SIDO masih akan membukukan pertumbuhan kinerja yang solid. Salah satu faktornya adalah lebih tingginya permintaan pada segmen herbal seiring dengan meningkatnya mobilitas serta adanya momentum lebaran yang mendorong permintaan Tolak Angin.  

Ia pun mengekspektasikan kontribusi segmen pendapatan pada pendapatan kuartal II-2022 akan jauh lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya. Adapun, pada kuartal I-2022 segmen herbal mencatatkan pendapatan sebesar atau berkontribusi terhadap 65% dari total pendapatan. 

Sementara itu, di segmen farmasi, SIDO juga telah melakukan kerjasama dengan distributor nasional yang baru. Natalia melihat hal ini bisa mendukung pertumbuhan perseroan pada tahun ini. 

Lalu, pada segmen F&B, SIDO telah menaikkan harga jual rata-rata (ASP) sekitar 3-4% untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku serta upaya untuk normalisasi margin pada kuartal II-2022. Ia melihat segmen ini masih akan melanjutkan pertumbuhan volume didukung oleh penjualan ekspor, khususnya Nigeria dan Malaysia, serta penjualan domestik.

Baca Juga: Putuskan Lakukan Buyback, Simak Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR)

Sebagai informasi, penjualan ekspor SIDO pada kuartal I-2022 tumbuh hingga 125% secara yoy. Ke depan, manajemen SIDO akan memfokuskan ekspansi pada area Utara Nigeria dengan membuka outlet baru untuk menyerap potensi pertumbuhan permintaan. Sementara di Malaysia, SIDO akan fokus untuk memastikan kesediaan produk di modern trade channels.

“Tak hanya itu, SIDO juga berencana memperluas pangsa ekspornya dengan masuk ke pasar Senegal, Benin, Vietnam, hingga China ke depannya. Diharapkan, kontribusi ekspor bisa mencapai 5-7% dari total pendapatan SIDO di tahun ini,” imbuh Natalia. 

Dengan berbagai potensi tersebut, pada tahun ini Natalia memproyeksikan SIDO bisa membukukan pendapatan Rp 4,61 triliun dengan laba bersih Rp 1,44 triliun.

Ia pun masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SIDO dengan target harga Rp 1.100 per saham. Sedangkan Devi juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.155 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×