kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja diprediksi positif, simak rekomendasi Panin Sekuritas pada saham ITMG


Kamis, 14 Oktober 2021 / 15:30 WIB
Kinerja diprediksi positif, simak rekomendasi Panin Sekuritas pada saham ITMG
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penurunan kinerja pada semester I/2021, yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga produksi tidak maksimal. 

Analis Panin Sekuritas, Timothy Wijaya, dalam risetnya menulis bahwa produksi ITMG turun 6,5% secara year on year (yoy), menjadi 8,7 juta ton. Penjualannya pun turun 18,9% secara yoy, menjadi 9 juta ton. 

Akan tetapi, terlepas dari penurunan produksi dan penjualannya di semester I/2021, ITMG tetap mencatatkan kenaikan pendapatan 3,6% yoy menjadi US$ 676 juta yang didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata (ASP) menjadi US$ 80,3 per ton, di periode yang sama tahun lalu, ASP tercatat hanya US$ 55,8 per ton.

Kinerjanya di semester II/2021 diperkirakan Timothy akan membaik, dimana produksi akan kembali meningkat seiring dengan cuaca yang lebih kering, khususnya di daerah tambang Bharinto dan Trubaindo yang merupakan lokasi produksi terbesar ITMG. 

Baca Juga: Harga batubara sedang panas, berikut rekomendasi saham sejumlah emiten batubara

Timothy juga menambahkan, kalau hasil produk batubara ITMG merupakan batubara dengan kadar kalori tertinggi di antara peers pada level 5.500-6.500 kcal per kg. Menurut Timothy, tingginya kualitas batubara tersebut akan mendorong harga jual batubara menjadi yang tertinggi dan paling diminati oleh pasar ekspor.

Perkiraannya, di kuartal III/2021, ITMG juga diekspektasikan akan menembus level US$ 100 per ton, sehingga membuatnya menjadi emiten dengan ASP tertinggi.

 

“Peningkatan ASP diperkirakan akan terus berlanjut, sehubungan dengan penjualan berbasis lag price hingga 3-6 bulan kebelakang yang akan memastikan peningkatan harga jual perseroan hingga kuartal I/2022 mendatang,” kata Timothy dalam risetnya yang dirilis 13 Oktober 2021.

Selain itu, pajak karbon yang akan mulai diimplementasikan tahun 2022 menurut Timothy tidak akan terlalu berpengaruh kepada ITMG, dimana biaya pajak karbon sebesar US$ 2,1 per ton tidak sebanding dengan peningkatan ASP perseroan yang sudah mencapai 43,9% secara yoy. 

Baca Juga: Saham-saham lapis dua dan tiga lagi naik daun, mana yang menarik dilirik?




TERBARU

[X]
×