Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
Pada tahun depan, menurutnya, katalis yang berpotensi mengangkat harga saham BBCA adalah rebound permintaan kredit yang kuat, credit cost yang jauh lebih rendah, serta potensi dari bank digital BCA, yakni Blu.
Terkait BCA Digital, Ernie bilang, performanya sejauh ini sudah memuaskan sejak diluncurkan pada awal kuartal III-2021. Hingga pertengahan Oktober 2021, setidaknya jumlah pelanggan yang sudah menyelesaikan proses KYC menyentuh 215.000 pengguna. Total dana yang dikumpulkan sudah sekitar Ro 800 miliar mengimplikasikan rata-rata saldo sebesar Rp 4 juta per akun.
“Namun, salah satu metrik yang dijadikan patokan utama adalah angka transaksi, di mana pada akhir Oktober jumlahnya sebesar Rp 100.000 per hari dan masih akan tumbuh kuat ke depannya,” tambah Ernie.
Saat ini, Andrey memberikan rekomendasi beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 8.700 per saham. Sementara Ernie memberi rating hold dengan target harga Rp 7.950 per saham.
Hal tersebut tidak terlepas dari valuasi saham BBCA yang sudah sebesar 4x PBV untuk 2022 sudah mendekati dengan target Ciptadana Sekuritas yang sebesar 4,3x.
Baca Juga: Perolehan kinerja BBCA di atas konsensus, intip rekomendasi sahamnya berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News