Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
“Penetrasi jaringan broadband di Indonesia masih tergolong rendah. Apalagi, dengan transformasi digital belakangan ini seiring adanya WFH ataupun SFH. Pelanggan lama pun pada akhirnya akan perlu meng-upgrade ke layanan Triple Play maupun penambahan kecepatan konektivitas,” imbuh Gani.
Dengan ARPU yang lebih stabil dan meningkatnya jumlah pengguna, Gani memperkirakan IndiHome bisa membukukan margin EBITDA sekitar 40% pada tahun ini. Jumlah tersebut naik dibanding tahun lalu dan tahun 2019 yang sebesar 33,9%.
Pada tahun ini, manajemen TLKM menargetkan pertumbuhan kinerja konsolidasi pada kisaran mid-single digit dan margin EBITDA yang stabil. Gani melihat target tersebut dapat tercapau seiring dengan adanya perbaikan kinerja pada seluruh segmen bisnis TLKM.
Baca Juga: Investasi di sektor digital dinilai bakal mendorong kinerja Telkom
Proyeksi Ciptadana Sekuritas pun sejalan dengan target TLKM, sehingga dapat diartikan pada pertumbuhan EPS sebesar 6,4% secara tahunan.
Adapun, untuk pendapatan, Gani memproyeksikan TLKM bisa membukukan Rp 141,7 triliun. Sementara untuk laba bersihnya bisa mencapai Rp 22,13 triliun. Gani pun merekomendasikan beli untuk saham TLKM dengan target harga Rp 4.200 per saham.
Selanjutnya: Telkomsel tambah investasi di Gojek sebagai langkah strategis tumbuhkan pasar digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News