kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Barito Pacific (BRPT) tertekan harga produk petrokimia, ini kata analis


Kamis, 26 Desember 2019 / 21:05 WIB
Kinerja Barito Pacific (BRPT) tertekan harga produk petrokimia, ini kata analis
ILUSTRASI. Pendapatan Barito Pacific (BRPT) turun hingga 24,8% menjadi US$ 1,77 miliar.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tertekan hingga akhir kuartal III-2019. Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini mencatatkan penurunan laba hingga 78,12% menjadi US$ 12,47 juta.

Pendapatan BRPT juga turun hingga 24,8% menjadi US$ 1,77 miliar. Padahal, realisasi pendapatan tahun lalu mencapai US$ 2,36 miliar.

Investor Relations Barito Pacific Allan Alcazar mengatakan, turunnya pendapatan bersih BRPT pada kuartal III 2019 tidak lepas dari turunnya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) untuk semua produk petrokimia, terutama ethylene dan polyethylene.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) gelontorkan capex US$ 536 juta tahun depan, untuk apa saja?

Selain itu, turunnya pendapatan dari segmen petrokimia juga disebabkan oleh aktivitas pemeliharaan atau turn around maintenance (TAM) selama 51 hari.

Analis Artha Sekuritas Nugroho Rahmat Fitriyanto menilai, sebagian besar pendapatan BRPT ditopang oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang merupakan produsen petrokimia. Oleh karena itu, pengaruh (exposure) terhadap industri petrokimia cukup besar.

Lebih lanjut, Nugroho menilai industri petrokimia domestik masih potensial sebab 50% kebutuhan petrokimia nasional masih mengandalkan pasar impor. “Hanya saja, seperti komoditas lainnya, saat ini produk turunan petrokimia terutama yang diproduksi TPIA seperti ethylene, propylene, polyethylene, dan polypropylene di pasar global sedang kelebihan produksi,” ujar Nugroho kepada Kontan.co.id, Kamis (26/12).

Baca Juga: Ini penyebab kinerja Barito Pacific (BRPT) tertekan hingga kuartal III-2019

Kelebihan pasokan ini disebabkan beberapa negara besar seperti China menambah kapasitas produksi yang cukup besar. Hal ini mengakibatkan harga jual petrokimia tertekan serta produk turunan petrokimia yakni bahan baku naphtha menjadi rendah.

Sementara dari sisi teknikal, Analis Henan Putihrai Sekuritas, Liza Camelia Suryanata menilai saham BRPT saat ini telah mendekati area profit taking di level Rp 1.500–Rp 1.600 per saham. Liza menilai, jika investor masuk ke saham BRPT maka cukup riskan karena saham ini sedang dalam uptrend. Dalam waktu dua bulan saja, saham BRPT telah melesat hampir 50%.

“Lebih baik siap-siap profit taking saja di rentang Rp 1.500 sampai Rp 1.600,” ujar Liza kepada Kontan.co.id, Kamis (26/12).

Pada perdagangan hari ini, saham BRPT turun 0,33% ke level Rp 1.505 per saham. Namun, sejak tiga bulan ke belakang saham BRPT telah menguat 56,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×