Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) belum pulih seiring penyaluran kredit masih belum tumbuh. Namun, BDMN berhasil meningkatkan kualitas kredit.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2021, laba bersih BDMN tercatat menurun 4,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,41 triliun dari Rp 1,48 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Agus Pramono Analis Aldiracita Sekuritas menulis dalam risetnya, kuartal ketiga 2021 memang menjadi periode yang menantang bagi BDMN. Tercatat laba bersih di periode Juli-Oktober anjlok 35% yoy dan menurun 13,7% secara kuartalan.
Agus mengatakan kinerja BDMN yang melemah karena net interest income (NII) merosot 2,4% secara kuartalan. "BDMN menghadapi penurunan penyaluran pinjaman yang tidak diimbangi dengan penurunan CoF dan deposit," kata Agus.
Baca Juga: Kian mesra, fintech makin tertarik masuk bisnis perbankan?
Ke depan, Agus mengatakan BDMN perlu menyusun strategi pertumbuhan kredit yang jelas. Tercatat, penyaluran kredit BDMN hingga kuartal ketiga 2021 menurun 6,1% yoy menjadi Rp 129,5 miliar.
Agus mengamati penyaluran kredit BDMN menurun karena bank yang memiliki anak usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) ini terus mengurangi pinjaman mikro. Penyaluran kredit mikro tercatat menurun 50% yoy. Selain itu, penyaluran kredit dari AMDF juga menurun 13% yoy.
Agus mengatakan penyaluran kredit yang menurun menunjukkan BDMN masih tinggi berupaya menghindari risiko. "BDMN tampaknya masih mencoba mencari saluran alternatif untuk pinjaman penyaluran dana melalui kemitraan P2P lending (UKM), tetapi kami tidak melihat ada strategi pertumbuhan yang jelas pada kredit ke segmen perusahaan," kata Agus.
Baca Juga: Rotasi ke Saham Bank Besar Saat Saham Bank Digital Loyo, Pilih-pilih yang Masih Murah
Sebaliknya, BDMN berhasil meningkatkan kualitas pinjaman. Hal ini tercermin dari loan to asset ratio (LAR) lanjut menurun menjadi 18,8%. Meskipun, non performing loan (NPL) di Oktober naik ke 3,1 dari 3,0 di September. Namun, sepanjang kuartal III-2021, NPL BDMN membaik jadi di level 3,1 dari periode yang sama tahun lalu di 3,2.
Secara keseluruhan, Agus tetap memberikan rating outperform untuk BDMN dengan target harga Rp 3.000 per saham. Sementara, Tirta Ng Analis BCA Sekuritas merekomendasikan hold dan memasang target harga Rp 2.700 per saham. Sedangkan, Prasetya Gunadi Analis Trimegah Sekuritas merekomendasikan hold dengan target harga Rp 2.800 per saham.
Baca Juga: Maybank Kim Eng Sekuritas turunkan target harga saham BDMN, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News