Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Sementara pinjaman konsumen mungkin masih menerima efek limpahan dari lonjakan harga komoditas, karena hal itu menciptakan pasar tenaga kerja baru yang terdiri dari pekerja dari daerah Jawa dan luar Jawa.
Prasetya menuturkan, pihaknya masih menyukai BBCA hingga saat ini, mengingat risiko kreditnya yang rendah dan fakta bahwa BBCA merupakan salah satu institusi perbankan terbaik di Asia.
"Namun, menurut kami valuasinya saat ini cukup tinggi, BBCA saat ini diperdagangkan pada +1.5 SD PBV historis," tulisnya dalam riset, Jumat (21/10).
Baca Juga: Ekonom Nilai Asumsi Makro APBN Tahun 2023 Perlu Diubah, Ini Alasannya
Karenanya, Samuel Sekuritas memberikan rating hold BBCA dengan target harga Rp 9.400. Target tersebut menyiratkan PBV 2023 sebesar 4,7 kali.
Adapun risiko upside dari prospek makroekonomi yang lebih baik yang mungkin mengarah pada pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan penurunan CoC, sementara risiko downside angka NPL dan NIM yang lebih buruk dari perkiraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News