kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja Bagus, Harga Saham Bank Blue Chip Ini Diprediksi Terus Naik


Jumat, 18 Agustus 2023 / 11:04 WIB
Kinerja Bagus, Harga Saham Bank Blue Chip Ini Diprediksi Terus Naik
ILUSTRASI. Kinerja Bagus, Harga Saham Bank Blue Chip Ini Diprediksi Terus Naik


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham blue chip di sektor perbankan, BBCA terus menanjak belakangan ini. Analis prediksi kenaikan harga saham BBCA masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2023.

Kenaikan harga saham BBCA tak lepas dari prospek kinerja PT Bank Central Asia Tbk tetap positif sepanjang tahun 2023. Risiko kredit yang rendah menjadi salah satu katalis positif terhadap kinerja bank ini.

Pada perdagangan hari ini, Jumat 18 Agustus 2023 sempat dibuka melemah ke level 9.250 dari penutupan sebelumnya 9.300. Kemudian, harga saham BBCA merangkak naik ke level 9.350 pada pukul 10.55 WIB, Jumat 18 Agustus 2023.

Sejak awal tahun 2023, harga saham BBCA terus mendaki. Pada awal tahun 2023, harga saham BBCA di level 8.500-an.

Saham BBCA termasuk kategori saham blue chip di indeks LQ45. Saham blue chip adalah saham dengan fundamental bagus dan memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Eka Savitri, mengatakan, pihaknya mengubah beberapa asumsinya untuk lebih mencerminkan prospek BBCA ke depan. Hal ini sejalan dengan manajemen BBCA yang merevisi panduan untuk sisa tahun ini.

Baca Juga: IHSG Melorot di Awal Perdagangan Jumat (18/8)

BRI Danareksa Sekuritas menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih (NII) menjadi 6% untuk tahun 2023. Ini mengingat kemampuan perseroan membukukan pertumbuhan kredit non-korporasi yang cukup baik dengan tetap mempertahankan CASA di atas level 80%.

Selain itu, ia juga memangkas estimasi CoC menjadi 50 basis poin (bps) dari sebelumnya 68 bps karena BBCA tidak perlu menyediakan provisi tambahan untuk NPL dan juga untuk kategori kredit yang berisiko (LAR).

“Hal ini kemudian diterjemahkan menjadi pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi sebesar 19,6% pada tahun ini,” tulisnya dalam riset, Selasa (25/7).

Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman juga menilai positif prospek BBCA. Apalagi, pihaknya menilai risiko kreditnya yang rendah dan posisinya sebagai salah satu institusi liabilitas terbaik di Asia.

 

Tahun ini, BBCA memperkirakan bahwa NIM akan meningkat menjadi 5,5% - 5,6% di 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 5,3% - 5,4% yang didukung likuiditas yang memadai dan keputusan manajemen untuk tidak menaikkan suku bunga TD seagresif bank lain.

Kemudian terkait LAR, BBCA memperkirakan angkanya akan tetap di 8%-9% di 2023 dibanding 10% di 2022. Lalu, untuk CoC-nya diperkirakan turun di menjadi 0,5% - 0,6%.

Baca Juga: BCA Masih Merajai Transaksi Mobile Banking Perbankan

Dengan target dan hasil kinerja semester I 2023, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham BBCA dengan target harga Rp 10.300 per saham. “Risiko investasi dari penurunan rating NPL yang lebih buruk dari perkiraan dan NIM yang lebih rendah,” katanya.

Sementara BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rating hold saham BBCA dengan target harga Rp 10.000. Pihaknya melihat potensi kenaikan terbatas untuk saham BBCA ke depannya lantaran valuasi yang premium.

Merujuk RTI, PER saham BBCA saat ini sebesar 23,79. Sedangkan rasio PBV di level 5,12.

Itulah rekomendasi saham BBCA untuk hari ini, Jumat 18 Agustus 2023. Segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×