Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil mencetak kinerja apik di semester I-2021. Emiten tambang batubara ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih dalam enam bulan pertama 2021.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INDY membukukan laba bersih sebesar US$ 12 juta di semester I-2021. Jumlah ini berbanding terbalik dari kondisi pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana INDY masih menderita kerugian US$ 21,91 juta. Dus, INDY pun membukukan laba bersih per saham dasar sebesar US$ 0,0023.
Membaiknya bottom line INDY tidak terlepas dari kondisi pendapatan perusahaan. Tercatat, INDY membukukan pendapatan US$ 1,28 miliar, naik 14,1% dari pendapatan di semester I-2020 sebesar US$ 1,12 miliar.
Jika dirinci, pendapatan INDY terdiri atas pendapatan kontrak dan jasa sebanyak US$ 235,17 juta, penjualan batubara senilai US$ 1,03 miliar, dan pendapatan dari perdagangan lainnya sebesar US$ 19,50 juta.
Baca Juga: Ini dampak penguatan harga batubara ke kinerja Indika Energy (INDY)
Penjualan batubara INDY terdiri atas penjualan ke pasar ekspor senilai US$ 740,25 juta dan penjualan ke pelanggan dalam negeri sebesar US$ 292,92 juta.
Dengan kenaikan pendapatan, INDY juga mencatatkan kenaikan sejumlah bebannya. Misalkan, beban pokok pendapatan yang naik 4,1% dari sebelumnya US$ 954,64 juta menjadi US$ 993,87 juta. Beban keuangan juga terpantau naik dari sebelumnya US$ 47,62 menjadi US$ 55,20 juta.
Namun, beban lain-lain INDY menyusut signifikan dari semula US$ 12,59 juta menjadi US$ 326.045. Hal itu terutama disebabkan berkurangnya kerugian kurs mata uang asing bersih.
Per Juni 2021, jumlah aset INDY mencapai US$ 3,59 miliar, yang terdiri atas liablitas senilai US$ 2,70 miliar dan ekuitas senilai US$ 888,18 juta. Kas dan setara kas INDY mencapai US$ 73,95 juta, naik dari posisi per akhir Desember 2020 sebesar US$ 57,16 juta.
Selanjutnya: IHSG dibuka menguat ke 6.089 pada hari ini (2/8), asing koleksi BBRI, UNVR, BABP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News