Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam diprediksi bakal cerah hingga tutup akhir tahun 2024 dan tahun 2025.
VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi melihat kinerja pendapatan ANTM pada tahun 2024 akan didorong oleh kenaikan harga emas, yang mencapai rata-rata US$ 2.744 per ons troi hingga periode 10 bulan pertama tahun ini atau tumbuh positif 41% secara tahunan.
Kenaikan harga emas ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan emas dari bank sentral serta ekspektasi pelonggaran suku bunga yang mendorong minat terhadap logam mulia tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
"Di lain sisi, bijih nikel dan feronikel justru alami penurunan di tengah demand global yang melambat," kata Audi kepada Kontan, Kamis (26/12).
Pada tahun 2025, diperkirakan akan terjadi pemangkasan suku bunga yang berlanjut, tercermin dari CME FedWatch yang menunjukkan peluang penurunan sebesar 25 hingga 50 basis poin.
Selain itu, harga nikel dan tembaga diproyeksikan tetap stabil dengan estimasi harga nikel berada di kisaran US$ 16.382 hingga US$ 17.230 per ton, sementara harga tembaga diperkirakan mencapai US$ 9.242 per metrik ton.
Audi menyampaikan bahwa kondisi tersebut diperkirakan akan menopang pertumbuhan pendapatan ANTM sebesar 6% secara tahunan menjadi Rp 59,9 triliun, dengan laba bersih naik 18% secara tahunan menjadi Rp 3,3 triliun.
Audi merekomendasikan untuk buy saham ANTM dengan target harga di level Rp 1.900 per saham.
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan kinerja ANTM hingga kuartal III-2024 cukup baik dari sisi penjualan, namun mengalami penurunan dari segi laba.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi persepsi pasar dan investor terhadap kinerja ANTM tahun ini yang dinilai kurang memuaskan.
"Jika harga emas dunia mengalami tren penguatan, kinerja ANTM relatif mengalami perbaikan walaupun masih dalam kategori kurang memuaskan," ucap Nafan kepada Kontan, Senin (23/12) lalu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Stabil di Rp 1.520.000 Per Gram, Kamis (26/12)
Nafan melihat kinerja fundamental ANTM akan lebih jelas terlihat pada laporan kuartal I-2025. Diharapkan terjadi perbaikan progresif, terutama karena harga emas dunia yang terus menguat, didorong oleh penurunan suku bunga acuan serta dinamika kompleksitas di tingkat global, yang membuat emas semakin diminati sebagai aset safe haven oleh investor.
Di sisi lain, Nafan menjelaskan bahwa ANTM tetap berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi, baik untuk emas maupun tambang logam lainnya.
Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja Average Selling Price (ASP) sebagai bagian dari strategi memperkuat kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Nafan merekomendasikan untuk accumulative buy saham ANTM di target harga Rp 1.500 per saham.
Sebagai informasi tambahan, ANTM meraup penjualan senilai Rp 43,20 triliun hingga September 2024. Meningkat 39,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY), yang kala itu sebesar Rp 30,89 triliun.
Baca Juga: Bisa Kantongi Untung 21% Jika Anda Beli Emas Antam Setahun Lalu
Hanya saja, beban pokok pendapatan naik lebih tinggi, yakni sebesar 57,62% (YoY) menjadi Rp 39,09 triliun. Hasil ini memangkas laba kotor ANTM sebanyak 32,67% (YoY) dari Rp 6,09 triliun menjadi Rp 4,10 triliun hingga September 2024.
Secara bottom line, ANTM meraih laba bersih senilai Rp 2,20 triliun hingga September 2024. Keuntungan ANTM turun 22,53% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,84 triliun yang diperoleh pada September 2023 lalu.
Selanjutnya: Harga Pangan Kalteng : Beras, Bawang, dan Cabai Turun, Kamis (26/12)
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan sampai 1 Januari 2025, Snack-Teh Celup Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News