Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus dibayangi pelemahan. Bahkan, pada perdagangan Senin (20/4), harga minyak acuan West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke level negatif, berada di bawah level US$ 0 per barrel. Pada penutupan perdagangan Senin (20/4), harga minyak ditutup pada level US$ -37,63 per barrel.
Meski demikian, melansir oilprice.com, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2020 telah menguat 103,61% ke level US$ 1,36 per barrel.
Sslah satu emiten yang berkutat di bisnis bahan bakar minyak (BBM), yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengaku saat ini bisnisnya belum terpengaruh harga minyak yang sempat menyentuh level negatif.
Baca Juga: Harga minyak anjlok, begini rekomendasi analis terhadap saham emiten migas
Sebab, Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengklaim, saat ini AKRA tidak sedang dalam posisi long atau membeli dalam perdagangan minyak berjangka.
“Kami tidak melakukan perdagangan kertas (kontrak) dan hanya pengiriman fisik, karena nya tidak ada dampak besar,” ujar Suresh saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/4).
Ke depan, AKRA masih memantau situasi terkait dampak Covid-19 terhadap permintaaan bahan bakar minyak (BBM) dan kimia serta dampaknya terhadap ekonomi.
Meski demikian, Suresh memberi sinyal adanya peluang evaluasi target bisnis tahun ini. “Kami tidak bisa berkomentar. Kami harus melakukan evaluasi. Untuk sekarang kami belum bisa memberi panduan sehubungan dengan volatilitas kondisi pasar,” imbuh dia.
Sebelumnya, AKRA optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih di angka 15%-20% dibanding realisasi tahun lalu. Sementara, tahun lalu realisasi volume penjualan BBM mencapai 2,1 juta kiloliter (kl) dan tahun ini ditargetkan bisa tumbuh 10%-15%.
Akhir tahun lalu, konstituen Indeks Kompas100 ini mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 21,7 triliun atau terkoreksi 7% secara tahunan. Pada periode yang sama tahun 2018, AKRA membukukan pendapatan bersih hingga Rp 23,55 triliun.
Namun, AKRA membukukan laba bersih tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan senilai Rp 713,62 miliar atau tumbuh tipis 0,3% dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya.
Baca Juga: Harga minyak anjlok, saham-saham migas berguguran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News