Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan US$ 2,53 miliar atau tergerus 27% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 3,45 miliar.
Secara volume, penjualan batubara ADRO pada tahun lalu tercatat mencapai 54,14 juta ton, atau turun 9% yoy.
Alhasil, penurunan penjualan ini membuat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menyusut 63,64% yoy menjadi sebesar US$ 146,92 juta. Sebagai perbandingan, pada tahun 2019 ADRO membukukan laba bersih hingga US$ 404,19 juta.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menilai, pendapatan ADRO pada tahun lalu mencapai 101,3% dari target yang dipasang sekuritas serta mencerminkan 94,9% dari perkiraan konsensus.
Di sisi lain, laba bersih ADRO yang menyusut menjadi US$147 juta, masing-masing mencerminkan 100,3% dan 74,0% dari perkiraan Mirae Asset dan target konsensus tahun 2020.
Baca Juga: IHSG berpotensi menguat, simak rekomendasi saham ADRO hingga UNTR
“Pencapaian yang lemah ini disebabkan oleh kombinasi antara pendapatan yang lebih rendah dan kerugian lain-lain yang lebih tinggi,” tulis Andy dalam riset, Jumat (5/3).
Saat ini, Mirae Asset sedang memperbarui dan meninjau asumsi terhadap saham ADRO. Namun, ada kemungkinan untuk mempertahankan target harga saham ADRO. Hal ini karena ADRO dinilai memiliki cadangan batubara yang melimpah.
Dengan asumsi bahwa konstituen Indeks Kompas100 ini memproduksi batubara sebanyak 52,0 juta ton per tahun, Mirae Asset menemukan bahwa umur tambang batubara ADRO akan mencapai lebih dari 20 tahun.
Selain itu, ADRO memiliki kestrel yang menghasilkan batubara kokas keras, yang dinilai dapat menjadi mesin pertumbuhan lain selain batubara thermal. Dengan demikian, hal ini juga bisa menjadi keunggulan kompetitif bagi ADRO dalam jangka panjang.
Adapun target harga terakhir Mirae Asset untuk ADRO ditetapkan pada Rp 1.765 per saham.
Selanjutnya: Begini kinerja keuangan Adaro Energy di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News