Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun same store sales growth (SSSG) ACES di bulan September tercatat tertekan 19,4% yoy. SSSG bulan September ini lebih rendah satu digit dibandingkan SSSG bulan Agustus. Jika dibandingkan SSSG bulan April 2020, realisasi di bulan September itu lebih baik. Asal tahu saja SSSG di bulan April tertekan 27,7% karena adanya penerapan PSBB yang pertama kali.
Di bulan Oktober 2020, ACES mencatatkan SSSG tertekan 9,7%. Ini lebih baik dibandingkan tekanan yang dialami bulan sebelumnya yang mencapai 19,4%. Perbaikan ini didukung oleh Boom Sales yang dilakukan selama bulan tersebut," jelasnya lagi.
Adapun sejak awal tahun, SSSG ACES tertekan 9%. Tekanan tersebut masih lebih dalam dibanding asumsi analis yang mematok SSSG ACES sepanjang tahun 2020 yang hanya tertekan 6%.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) bertahan di tengah pandemi, simak rekomendasi analis
Di kuartal IV 2020, SSSG ACES diperkirakan akan tetap stabil dibandingkan kuartal III 2020. SSSG diperkirakan akan membaik mendekati akhir tahun. Asal tahu saja, secara musiman pendapatan di kuartal IV 2020 biasanya terkerek 27% - 29% mencapai level tertinggi sepanjang tahun.
Mempertimbangkan kondisi di atas dan harga saham ACES saat ini, Christine menurunkan rekomendasi menjadi trading buy. Adapun target harganya tetap berada di Rp 1.950 mengingat proyeksi untuk tahun 2021 tidak banyak berubah.
Asal tahu saja, laba ACES di tahun 2021 dipatok Rp 1,12 triliun jumlah ini hanya menurun 1,1% dibanding prediksi sebelumnya. Sementara untuk laba bersih ACES di tahun 2020 dipangkas hingga 14% dari perkiraan sebelumnya, menjadi Rp 741 miliar.
Untuk pendapatannya, diprediksi ACES bisa menyentuh Rp 7,73 triliun hingga akhir tahun 2020. Sementara tahun depan, pendapatan ACES bisa menyentuh Rp 8,9 triliun. Prediksi ini juga telah dipangkas masing-masing 1% dan 1,7% dari perkiraan sebelumnya.
Selanjutnya: Naik 3 hari beruntun, berikut PER dan PBV terbaru saham Ace Hardware (ACES)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News