kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Kinerja ABMM Merosot, Analis Nilai Saham Masih Layak Dikoleksi Jangka Pendek


Senin, 05 Mei 2025 / 19:19 WIB
Kinerja ABMM Merosot, Analis Nilai Saham Masih Layak Dikoleksi Jangka Pendek
ILUSTRASI. Kawasan tambang batubara PT ABM Investama Tbk di Kalimantan Selatan(25-27 September 2018). Emiten batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan penurunan laba bersih 57,71% pada kuartal I 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan penurunan laba bersih  57,71% pada kuartal I 2025. 

Meski demikian, analis menganggap saham ABMM masih menyimpan peluang bagi investor dalam jangka pendek. Senior Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menilai pelemahan kinerja ABMM pada tiga bulan pertama tahun ini sesuatu yang wajar. 

“Penurunan laba tersebut wajar disebabkan penurunan pendapatan karena tren harga batubara yang menurun, sehingga memengaruhi average selling price (ASP). Di sisi lain, beban pokok juga naik, sehingga memperparah penurunan bottom line,” terang Sukarno pada Kontan, (5/5).

Baca Juga: Turun Dalam, ABM Investama (ABMM) Kantongi Laba US$ 21,38 juta pada Kuartal I-2025

Ia juga menambahkan, bagian atas laba entitas asosiasi seperti saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) turut memberikan kontribusi negatif pada kuartal I. Namun, prospek mulai membaik pada kuartal II. 

“Secara kontribusi, pendapatan dari batubara turun dari 78% (kuartal I 2024) menjadi 70,4%. Namun, model bisnis di sektor logistik sepertinya belum cukup kuat karena kinerja di kuartal I tercatat turun 15%” paparnya.

Dari sisi valuasi, ABMM saat ini diperdagangkan pada price to earnings ratio (PER) 3,9 kali dan price to book value (PBV) 0,65 kali. Keduanya tercatat lebih rendah dari rata-rata 5 tahun terakhir yang masing-masing sebesar 5,7 kali (PER) dan 1,1 kali (PBV). 

 

“Dengan valuasi saat ini tergolong undervalued, namun ABMM masih layak untuk dibeli atau trading buy dengan strategi jangka pendek, atau di-hold dalam jangka panjang karena perusahaan masih rutin membagikan dividen,” tegasnya.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih ABM Investama (ABMM) Menyusut di Tahun 2024

Adapun katalis positif yang bisa mendorong pemulihan kinerja ABMM ke depan antara lain adalah rebound harga batubara global. 

“Harga batubara mulai naik dari titik terendah tahun ini, dari level US$ 93 menjadi US$ 98 per barel. Selain itu, pemulihan kinerja saham GEMS juga bisa meningkatkan kontribusi laba entitas asosiasi,” pungkasnya.

Selanjutnya: Strategi Menghadapi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Tertekan

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/5): Cerah hingga Diguyur Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×