Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Emas mulai kehilangan pamor menjelang keputusan suku bunga The Fed. Namun, peluang emas kembali berkilau tetap terbuka dengan dukungan kekhawatiran pilitik di sejumlah negara.
Mengutip Bloomberg, Senin (13/3) pukul 15.20 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange menguat 0,59% ke level US$ 1.208,5 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Tetapi dalam sepekan terakhir emas melemah 1,4%.
Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini membuat kilau emas kian pudar. Tetapi posisi emas yang sudah jatuh ke level terendah dalam empat minggu memicu aksi bargain hunting sehingga mengangkat harga pada awal pekan.
Ekspektasi kenaikan suku bunga semakin tinggi ketika data ADP Non Farm Employment Change AS bulan lalu naik signifikan sebesar 298.000. Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Lalu akhir pekan lalu data Non Farm Payroll (NFP) AS bertambah 235.000 atau lebih tinggi dari proyeksi sebesar 196.000. "Angka penambahan tenaga kerja di atas 200.000 semakin mendukung kenaikan suku bunga The Fed," papar Alwi. Probalilitas kenaikan suku bunga The Fed pekan ini terangkat hingga lebih dari 90%.
Ekspektasi tersebut turut mendorong kenaikan yield obligasi AS ke level 2,618% atau tertinggi sejak pertengahan Desember 2016. "Dengan lebih tingginya yield obligasi terhadap inflasi, maka emas semakin tergerus. Sebab, emas merupakan aset yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi," lanjut Alwi.
Hingga tanggal 15 Maret nanti, fokus perhatian pasar memang pada pengumuman kenaikan suku bunga The Fed. Tetapi setelah itu, Alwi memperkirakan akan terjadi penyesuaian harga. Ketika euforia berakhir, maka harga emas berkesempatan untuk kembali menguat. Peran emas sebagai safe haven akan mendukung laju harga setelah pengumuman suku bunga AS.
Dukungan datang dari ketidakjelasan politik Eropa menyusul pemilihan presiden di Perancis, Belanda dan Jerman. Beberapa kandidat calon presiden merupakan tokoh yang cukup kontroversial. Seperti salah satu kandidat calon presiden Perancis, Marine Le Pen yang menginginkan Perancis keluar dari Uni Eropa. Kekhawatiran stabilitas politik juga melanda Korea Selatan setelah Presiden Park Geun-hye dimakzulkan.
Hingga akhir Maret nanti, Alwi memperkirakan harga emas memang masih akan tertekan dengan pergerakan di kisaran US$ 1.170 - US$ 1.225 per ons troi. Naiknya permintaan emas dari India saat musim pernikahan tidak akan mampu mengangkat harga dalam jangka pendek. Tetapi memasuki kuartal kedua, emas berpeluang menguat dan bergerak di kisaran US$ 1.170 - US$ 1.265 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News