Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan meluncurkan kawasan industri Kendal Jawa Tengah pada akhir tahun 2015. Hingga saat ini lahan yang telah berhasil diakuisi sebesar 506 ha.
Muljadi, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, kawasan indutri baru tersebut akan dikembangkan berbeda dari kawasan industri Cikarang yang menjadi andalan perseroan saat ini. "Kendal ini akan didorong untuk industri yang membutuhkan labour interesting dan tanah yang murah," kata Muljadi di Jakarta, Kamis (24/4).
Tahun lalu, perseroan telah berhasil mengakuisisi 406 ha lahan di kendal dengan investasi sebesar US$ 50 juta. Saat ini, KIJA telah berhasil mengakuisi 100 ha di kawasan tersebut. Hanya saja proses administrasinya belum selesai.
Sekedar diketahui, perseroan telah mendapatkan izin untuk mengembangkan 2.700 ha menjadi kawasan industri. Untuk tahap pertama, KIJA akan mengakuisi 860 ha. Untuk pengembangannya, KIJA menggandeng perusahaan asal Singapura Semcorp Development Indonesia Ltd. KIJA berharap tahap pertama ini bisa diakusisi secepatnya. "Kalau bisa tahun ini," kata dia
Nantinya, lahan di kawasan indutri Kendal ini akan di jual dengan harga rata-rata US$ 70 - USD 80 per meter persegi (m2). Muljadi bilang, saat ini perseroan sedang menjajaki investor yang berminat masuk ke kawasan tersebut. Sudah ada beberapa yang sudah tertarik, hanya saja Muljadi tak bersedia menyebutkan berapa dan siapa investor tersebut.
Sebelumnya, Sutedja Darmono, Direktur KIJA mengatakan pada KONTAN, kawasan industri Kendal akan dikembangkan untuk industri-industri pada karya yang membutuhkan tenaga kerja dengan UMP lebih murah dibanding Jakarta.
Meski ditargetkan bisa diluncurkan tahun ini, KIJA belum memasukkan kawasan industri Kendal dalam target pendapatan marketing sales perseroan tahun ini. Tahun ini, KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun dari lahan perseroan di Cikarang atau naik 15% dari pencapaian tahun 2014.
Sekitar 45% bersumber dari proyek residential dan komersial, sisanya 55% dari penjualan lahan industri. Sementara dari segi volume, tahun ini KIJA menargetkan penjulan lahan 20- 25 Ha. Tahun lalu, perseroan mencatatkan volumen penjualan seluasa 24 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News