kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KIJA ingin tambah cadangan lahan di kawasan Kendal


Senin, 26 Desember 2016 / 08:46 WIB
KIJA ingin tambah cadangan lahan di kawasan Kendal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) siap menggenjot penjualan lahan kawasan industri pada tahun depan. Manajemen akan fokus mengembangkan Kawasan Industri Kendal, yang penjualannya cukup memuaskan pada tahun ini.

Penjualan Kawasan Industri Kendal pada 2016 melampaui target, sehingga pengelola Jababeka meyakini prospek bisnis pada 2017 akan semakin baik.

"Kendal sudah melebihi target, namun Cikarang sedang dihitung kembali," ungkap Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda kepada KONTAN, Kamis (22/12) pekan lalu.

Mengenai rencana penambahan cadangan lahan (landbank), manajemen Jababeka bersiap memperluas tabungan lahan di wilayah Kendal. Saat ini KIJA fokus membebaskan tanah di fase pertama, yakni seluas 860 hektare (ha).

Sedangkan untuk tanah yang sudah dibebaskan, Muljadi bilang, saat ini berada di angka 700-an hektare. Selain di Kendal, KIJA melirik beberapa daerah untuk menambah landbank mereka, seperti Cikarang.

Meski demikian, manajemen KIJA belum menyebutkan secara detail rencana penambahan landbank di Cikarang. Sepanjang 2016, Muljadi bilang, KIJA mengalokasikan belanja modal Rp 600 miliar. "Anggaran belanja tahun depan masih difinalisasi, saya kira kurang lebih di kisaran Rp 600 miliar itu," kata dia.

Untuk rencana bisnis pada tahun depan, KIJA memiliki sejumlah strategi. Misalnya, KIJA akan mengarahkan klien mereka ke kawasan Cikarang apabila profil klien merupakan industri yang lengkap dan memiliki kebutuhan atas akses ke ibukota.

Lalu Kendal akan ditawarkan kepada para pelaku industri dengan spesifikasi bisnis berbeda dengan profil klien di Cikarang. Optimisme KIJA bukanlah tanpa dasar.

Muljadi menyebutkan, prospek perekonomian lebih baik dan paket kebijakan infrastruktur yang ditawarkan pemerintah akan mendukung perkembangan bisnis kawasan industri. Apalagi pemerintah sedang menyiapkan paket kebijakan ekonomi jilid 15, yang antara lain mengenai pembenahan logistik Indonesia.

Berdasarkan catatan KONTAN, secara total di sembilan bulan pertama tahun ini, KIJA membukukan pendapatan pra penjualan (marketing sales) Rp 1,02 triliun. Dari marketing sales tersebut, Kawasan Industri Kendal memberi kontribusi sekitar 26% dari total marketing sales hingga kuartal ketiga tahun ini.

Hingga 30 September 2016, KIJA mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 1,94 triliun. Jumlah tersebut menurun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. KIJA memiliki persentase pendapatan berulang sebesar 63% dari total pendapatan.

Harga saham KIJA pada Jumat (23/12) pekan lalu ditutup di posisi Rp 268 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×