Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Mata uang yen unjuk gigi di hadapan dollar Australia meski terbebani oleh data pertumbuhan ekonomi Jepang. Namun keunggulan yen diprediksi hanya sesaat. Mengutip Bloomberg, Kamis (8/12) pukul 19.06 WIB, pasangan AUD/JPY tergerus 0,2% ke level 84,947 dibanding sehari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International Futures menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jepang menunjukkan adanya perlambatan. Di kuartal III-2016 ekonomi Jepang tumbuh 0,3% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya di angka 0,5%. Dalam basis tahunan, pertumbuhan ekonomi Jepang turun hingga 1,3%.
Data Jepang membuat penguatan JPY di depan AUD cenderung terbatas. Di sisi lain, sebenarnya dollar Australia masih lebih unggul meski necara perdagangan Australia bulan November mengalami defisit US$ 1,54 miliar atau lebih tinggi dari angka defiisit bulan sebelumnya yakni US$ 1,27 miliar.
"Sementara berita surplus perdagangan China di bulan November dapat membawa AUD kembali menguat karena hubungan bisnis Australia dan China," ujar Edyson. Neraca perdagangan China bulan November tercatat surplus US$ 44,6 miliar meski turun dari surplus bulan sebelumnya sebesar US$ 49,1 miliar.
Pada akhir pekan ini, Edyson memprediksi AUD/JPY dapat kembali menguat lantaran masih berada pada tren bullish, didukung oleh faktor teknikal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News