Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Yen mengungguli poundsterling dengan dukungan data neraca berjalan Jepang. Namun, analis menduga penguatan JPY hanya akan bertahan sementara.
Mengutip Bloomberg, Selasa (16/5) pukul 18.56 WIB, pairing GBP/JPY melemah 0,26% ke level 146,358 dibanding sehari sebelumnya.
Research and Analyst PT Astronacci International, Anthonius Edyson memaparkan, JPY bergerak unggul terhadap GBP lantaran dukungan surplus neraca berjalan Jepang bulan Maret sebesar ¥1,73 triliun.
Tetapi dukungan data Jepang menurut Edyson tidak akan bertahan lama. Sebab, angka inflasi Jepang di luar harga makanan segar dan harga bahan bakar turun 0,1% pada bulan April dibanding periode sama tahun lalu. "Data ini akan membuat laju yen sedikit melambat," tuturnya.
Di sisi lain, Bank Sentral Inggris (BOE) telah memberi sinyal kenaikan suku bunga. Meski kenaikan suku bunga dijanjikan sebelum akhir 2019, pasar menunjukkan respon positif. Dukungan lain datang dari rilis angka inflasi Inggris bulan lalu yang tumbuh 2,7% atau lebih baik dari bulan sebelumnya 2,3%.
Edyson memperkirakan GBP/JPY akan berbalik menguat pada perdagangan Rabu (17/5). Apalagi yen minim sentimen dari Jepang. Setelah angka inflasi, GBP menanti rilis rata - rata gaji bulan Maret dengan proyeksi naik 2,4% dibanding sebelumnya 2,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News